Sastra
Aku, Negara, dan Mafia
Oleh: Yetti
TanahRibathMedia.Com—Musim pemilu tiba
Mafia menggelontorkan uangnya
Negara sibuk dengan suara
Rakyat mununggu amplopnya
Presiden baru duduk di singgasana
Mafia menagih utangnya
Negara sibuk berbagi kursinya
Rakyat menonton pertunjukkannya
Seratus hari masa berkuasa
Mafia memulai aksinya
Negara menyiapkan undang-undangnya
Rakyat siap-siap jadi objek derita
Ibu kota baru butuh biaya
Mafia mengundang investor plus operatornya
Negara menyiapkan jalan masuk mereka
Rakyat mulai kehilangan kerja
Tagihan utang luar negeri tiba
Mafia menagih jatahnya
Negara menaikkan tarif pajak, BBM, dan listriknya
Rakyat jejeritan membayarnya
Panen jagung di depan mata
Mafia butuh kerja sama
Negara mengeluarkan izin impornya
Rakyat terkapar memeluk panennya
Virus Corona datang menyapa
Mafia menyiapkan vaksinnya
Negara harus membelinya
Rakyat yang disuntik paksa
Musim pemilu kembali tiba
Mafia menggerakkan lagi uangnya
Negara korupsi dananya
Rakyat diam seribu bahasa
Tersadar tanpa bisa bicara
Ternyata mereka hanya butuh suara
Setelahnya, rakyat dibuat menderita
Berdalih untuk menyelamatkan bangsa dan negara
Bagi mereka...
Rakyat bak santapan di atas meja
Diperebutkan penguasa dan mafia
Dimakan jika suka
Dijual jika ada harganya
Sisanya dibuang begitu saja
Bodohnya aku...
Menitipkan nasib penduduk negeriku
Kepada kalian yang penuh nafsu
Meraup cuan di atas derita bangsaku
Pantaslah negara ini tak kunjung maju
Kampar, 30 Mei 2023
Via
Sastra
Posting Komentar