Nafsiyah
Dunia tak Sebanding Akhirat
Oleh. Yeni Ummu Rheyhan
(Tim Redaksi TanahRibathMedia.Com)
TanahRibathMedia.Com—Sebuah nasihat untuk diri yang lalai
Kelalaian yang paling utama adalah kelalaian diri yang tidak mengenal siapa dirinya. Terlebih lagi kelalaian yang tidak disadari, yaitu dia tidak sadar kalau dirinya telah lalai. Lupa kalau diri ini berasal dari nuthfah, yang menjadi segumpal darah, dari segumpal darah menjadi segumpal daging, dari segumpal daging menjadi tulang belulang, lalu tulang belulang dibungkus dengan daging. Kemudian jadilah manusia. (Lihat QS Al mukminin ayat 12-14)
Maka sadarilah, diri ini hanyalah insan yang diciptakan dari sesuatu yang mungkin dianggap hina (nuthfah/mani), juga insan yang bersifat lemah lagi terbatas. Diri ini bersifat lemah karena dia ada tidak dengan sendirinya. Dan diri ini juga bersifat terbatas karena dia pasti sampai pada titik kematian. Benarlah, bahwa dunia ini tidak ada yang abadi. Lalu, untuk apa diri ini diciptakan?
Pertanyaan ini harus ditemukan jawabannya, dengan jawaban yang benar. Karena jawaban inilah yang akan menentukan manusia berbuat, harus bagaimana dia di dunia yang sementara ini. Untuk mendapatkan jawaban yang benar, harus datang dari yang Maha Benar yaitu Allah Swt. yang menciptakannya. Sebagaimana disebutkan dalam QS Az Zariat ayat 56, bahwa tidaklah Allah menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Allah. Ibadah bukan hanya diartikan salat, puasa, zakat, naik haji bagi yang mampu. Namun, hakikat ibadah akan terwujud ketika diri ini tunduk pada aturan (syariat) Allah dan merendahkan diri di hadapan Allah. Inilah konsekuensi dari penciptaan manusia, terikat dan tunduk kepada aturan Allah dalam semua urusan ketika dia hidup di dunia.
Hidup di dunia tidaklah selamanya, dunia bukanlah segalanya. Lalu, mau ke mana setelah kehidupan dunia?
Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa setiap manusia pasti merasakan kematian. Tergambar jelas dalam QS Al Imran: 185 Allah Swt. berfirman yang artinya, "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga. Sungguh dia telah memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."
Inilah gambaran konsekuensi kehidupan di dunia yang akan didapatkan di akhirat kelak. Setelah kematian setiap manusia kembali kepada penciptanya, untuk mempertanggungjawabkan setiap apa yang telah dilakukan di dunia dengan balasan yang sempurna. Allah Swt. menyediakan neraka untuk balasan kepada diri yang melalaikan dan meninggalkan syariat Allah ketika di dunia. Allah Swt. juga menyediakan surga untuk balasan kepada diri yang taat dan melaksanakan semua syariat Allah. Sungguh surgalah kehidupan akhirat yang menjadi impian setiap insan. Bukan kehidupan dunia yang penuh tipu daya.
Wallahua’lam bishawab.
Via
Nafsiyah
Posting Komentar