Mempertahankan Konsistensi Amalan Setelah Ramadan
Oleh. Naila Ahmad Farah Adiba (Santri Peduli Generasi)
(Kontributor Tetap TanahRibathMedia.Com)
TANAH RIBATH MEDIA - Sudah hampir dua pekan Ramadan berlalu dari kehidupan kita. Bulan mulia yang secara tidak langsung memacu kita untuk beramal lebih banyak dan rutin. Namun kebanyakan fenomena yang terjadi saat ini adalah, kebiasaan dan amalan-amalan baik itu hanya bertahan saat bulan Ramadan, dan setelah bulan suci, kebiasaan itu menguap entah ke mana.
Hal ini juga menjadi pengingat dalam diri penulis khususnya, dan kalian generasi muda pada umumnya. Sebenarnya amalan itu tetap bisa kita lakukan ketika ada kemauan yang kuat dari dalam diri kita untuk melakukan hal tersebut.
Buktinya pada saat bulan Ramadan, kita bisa melakukan salat malam, tilawah Al-Qur'an satu hari satu juz, salat Duha, dan kegiatan lainnya. Bahkan untuk i'tikaf di masjid yang sampai malam aja kita kuat. Nah, itu awalnya pasti berat kan? Tapi karena ritme saat bulan puasa, kita telah terbiasa dengan rutinitas itu.
Masalahnya kini, untuk mempertahankan amalan-amalan itu kita butuh tekad yang bulat dan kemauan yang kuat. Karena sejatinya semua aktivitas akan bisa kita lakukan dengan senang hati berawal dari sebuah habit atau kebiasaan yang kita lakukan secara terus-menerus.
Semua itu memang butuh proses karena memang tidak ada yang instan. Karena itulah kita harus berusaha untuk terus menjaga konsistensi amalan-amalan baik kita, walaupun tidak sebanyak ketika Ramadan. Karena yang dinilai oleh Allah bukanlah hasil akhirnya, melainkan proses yang kita lakukan.
Walaupun banyak halangan dan rintangan yang menghadang, sempatkanlah untuk melakukan amalan-amalan sebagaimana ketika Ramadan, walaupun tidak sesempurna ketika Ramadan. Karena yakinlah masih ada Allah yang akan melipatgandakan setiap kebaikan yang kita lakukan. Keep hamasah, Sobat!
Oleh karenanya, seiring waktu berjalan, aku harap amalan-amalan yang kalian upayakan dan yang kalian coba biasakan semoga tetap istikamah dan semakin baik kedepannya. Karena seseorang yang beruntung itu bukan yang memiliki harta banyak, rumah mewah, dan jabatan tinggi, melainkan orang yang setiap harinya bertambah kebaikan dirinya, sekecil apapun itu.
So, tetap semangat dan istikamah dalam berbuat kebaikan ya, Sob. Ingat, ada Allah yang bakal membalas segala kebaikan yang kita lakukan. Keep hamasah!
Posting Komentar