Opini
Remaja Berdakwah, Siapa Takut?
Oleh: Ummu Zahra
(Pemerhati Sosial dan Ibu Rumah Tangga)
TanahRibathMedia.Com—Sebuah video anak remaja dengan nama akun @ijaz.1453, yang memiliki nama asli Hijaz Abdullah, usia 13 tahun, asal Tasik-Ciamis viral di media sosial. Hampir kesemua postingannya mendakwahkan Islam secara terang-terangan, dengan gaya bahasa yang 'to the point' atau tidak bertele-tele, sehingga menyebabkan banyak pro dan kontra di kolom komentarnya. Memang sudah seharusnya media sosial digunakan untuk mengakses informasi-informasi yang bermanfaat. Bahkan, harus didominasi oleh konten-konten anak muda yang meninggikan kalimat tauhid, agar akidah para remaja bahkan seluruh lapisan masyarakat bisa terjaga.
Sayangnya, media saat ini dipenuhi dengan konten-konten yang tidak bermanfaat, semisal: perselingkuhan, bullying, gaya pacaran, hidup hedon, dan konten lainnya yang dapat merusak akal para pengguna. Konten tersebut tidak hanya merusak cara berpikir generasi muda, tetapi juga merusak akhlak/perilaku para remaja. Karena apa yang kita lihat, kita tonton, dan kita dengar, akan menjadi sebuah referensi di otak dalam pengambilan keputusan pada suatu saat nanti. Para remaja yang kelak akan menjadi pengganti para pemimpin sebuah bangsa, seharusnya bisa berpikir cemerlang dan berakhalak mulia dalam kehidupannya.
Benarlah apa yang disampaikan Ali bin Abi Thalib;
انظر ما قال و لا تنظر من قال
"Lihatlah apa yang disampaikan, janganlah melihat siapa yang menyampaikan."
Jika yang disampaikan adalah sebuah kebenaran, baik kebenaran yang datangnya terbukti secara ilmiah, ataupun kebenaran yang sumbernya dari Al-Qur’an. Hukumnya wajib diimani/diterima.
Empat Imam Mazhab berpesan, "Tinggalkan pendapat kami bila bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah."
Sudah jelas apa yang disampaikan oleh @ijaz.1453 adalah sebuah argumentasi yang mengajak pada kebaikan, bukan sebuah penistaan agama ataupun tindak kejahatan. Hanya saja, setiap orang memiliki ciri khasnya masing-masing dalam menyampaikan dakwahnya, ada yang lemah lembut, tegas, ngegas, ada juga yang bercampur komedi, dan lain sebagainya.
Rasulullah saw. sang suri teladan umat akhir zaman, telah mencontohkan bagaimana caranya mendakwahkan Islam kepada seluruh manusia. Terdapat dalam surah An-Nahl: 125
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
اُدْعُ اِÙ„ٰÙ‰ سَبِÙŠْÙ„ِ رَبِّÙƒَ بِا Ù„ْØِÙƒْÙ…َØ©ِ Ùˆَا Ù„ْÙ…َÙˆْعِظَØ©ِ الْØَسَÙ†َØ©ِ Ùˆَجَا دِÙ„ْÙ‡ُÙ…ْ بِا Ù„َّتِÙŠْ Ù‡ِÙŠَ اَØْسَÙ†ُ ۗ اِÙ†َّ رَبَّÙƒَ Ù‡ُÙˆَ اَعْÙ„َÙ…ُ بِÙ…َÙ†ْ ضَÙ„َّ عَÙ†ْ سَبِÙŠْÙ„ِÙ‡ٖ ÙˆَÙ‡ُÙˆَ اَعْÙ„َÙ…ُ بِا Ù„ْÙ…ُÙ‡ْتَدِÙŠْÙ†َ
"Serulah manusia menuju agama Allah yang benar, yaitu Islam dengan perkataan yang penuh hikmah yang menjelaskan tentang kebenaran, yaitu dengan dalil nyata dan tidak samar, dengan pelajaran yang bermanfaat serta ucapan yang baik dan lemah lembut tanpa menyakiti. Dan bebicaralah atau bercakap-cakaplah kamu dengan mereka menggunakan cara percakapan paling baik berupa keramahan dan kelembutan, dan ucapan yang penuh kedamaian. Sesungguhnya Tuhanmu itu lebih tahu tentang orang yang menyimpang dari jalan keimanan. Dia juga lebih tahu tentang orang yang mendapat petunjuk, lebih tahu tentang kebenaran, serta menghendaki dakwah dan risalahmu." (Tafsir Al-Wajiz/Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri suriah)
Dalam ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa dakwah bukan mengajak jasad, tetapi mengajak ruh dan akal. Dengan begitu, jasad akan mengikut apa yang diperintah oleh akal dan ruh. Begitu pentingnya kita memasukan hal-hal baik untuk akal dan ruh kita, agar jasad dan perilaku kita menjadi baik dan Allah rida terhadap kita.
Wallahu a'lam bisshawab.
Via
Opini
Posting Komentar