SP
Renovasi Infrastruktur Kian tak Terukur
TanahRibathMedia.Com—Infrastruktur atau yang lebih dikenal dengan prasarana adalah seluruh struktur dan fasilitas dasar, baik berupa fisik maupun sosial seperti bangunan, pasokan listrik, irigasi, jalan, jembatan dan lainnya yang dibutuhkan untuk operasional aktivitas masyarakat dalam sebuah negara. Seluruh kebutuhan dasar tersebut merupakan hak setiap warga negara yang mereka dapat nikmati dari negaranya agar dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lancar, dan kebutuhan dasar yang terpenuhi akan membuat setiap warga negara tersenyum bahagia karena negara menganyomi dan memperhatikan seluruh warga negaranya dengan baik.
Namun, bagaimana jadinya jika ada infrastruktur, seperti jalan atau jembatan utama yang dibutuhkan masyarakat tiba-tiba harus dibongkar, tetapi antisipasi yang dilakukan belum maksimal sehingga membuat kerumitan baru yang signifikan bagi masyarakat, serta imbas yang diterima akibat pembongkaran infrastruktur tersebut semakin meluas.
Seperti halnya yang tengah ramai di kota Bogor yaitu terkait pembongkaran dan renovasi jembatan Otista yang mulai diperbaiki pada 1 Mei 2023 dan akan memakan waktu 7 bulan proses perbaikan, sehingga akses jalan ditutup dan tentunya akan berdampak pada seluruh pengguna jalan, warga sekitar, pedagang, trayek angkutan kota, sekolah, dan lain sebagainya. (29/4)
Melihat permasalahan yang mulai muncul membuat masyarakat merasa resah dan memiliki kekhawatiran yang tinggi akan nasib mereka beberapa bulan ke depan. Aktivitas berupa akses pendidikan, ekonomi rakyat, transportasi dan kehidupan sosial masyarakatnya. Proyek pemerintah yang berkaitan dengan kehidupan orang banyak harus dikeluarkan secara bijak terhadap keputusan yang dilakukan, sehingga kerugian pihak yang berdampak dapat diminimalisir.
Semestinya pemerintah sebagai pelayan rakyat harus menjamin keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan rakyatnya. Oleh karenanya, tidak boleh ada satu rakyat pun yang merugi akibat kebijakan atas penutupan jalan (Jembatan Otista) ini. Jangan sampai pengusaha menjadi tidak terkendali dalam membuat proyek perbaikan dengan negara, di mana tujuannnya adalah mengharapkan keuntungan bagi pengusaha.
Hari ini, permasalahan umat semakin nyata dan berada dalam keterpurukan akibat penerapan sistem kapitalis yang semakin menguasai berbagai sumber daya alam yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Padahal, pemerintah yang ideal adalah yang mandiri dari berbagai bentuk intervensi yang dapat merugikan negara dan masyarakatnya. Seperti yang pernah dicontohkan saat daulah Islam berdiri dengan kafah, di mana pemerintahannya bekerja melayani rakyat untuk mengejar rida Allah semata, bukan demi kekuasaan. Alhasil, rakyat akan makmur dan sejahtera di bawah penerapan syariat Islam kafah.
Desi Wulan Sari
Via
SP
Posting Komentar