Opini
Salat Idulfitri yang Kontroversi
Oleh: Naila Ahmad Farah Adiba
(Santri Peduli Generasi & Kontributor Tetap TanahRibathMedia.Com)
TanahRibathMedia.Com—Masih hangat dibicarakan perihal kontoversi salat Idulfitri yang dilaksanakan di sebuah pondok pesantren. Pasalnya pelaksanaan itu mengandung beberapa hal yang kurang sesuai. Seperti yang telah tersebar, terlihat seorang wanita salat di barisan pria dan dilaksanakan dengan merenggangkan saf salat.
Salat bukanlah hal yang bisa dijadikan sebagai permainan belaka. Salat adalah sebuah ibadah antara seorang hamba dengan Tuhannya, yang di mana salat sudah barang tentu memiliki rukun-rukun dan syarat-syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah merapatkan saf.
Dalam sebuah hadis yang bersumber dari sahabat Anas bin Malik radhiallahu'anhu, Rasulullah saw.bersabda, "Luruskan saf-saf kalian, karena lurusnya saf adalah kesempurnaan salat." (HR. Bukhari no.690, Muslim no.433).
Dalam hadits tersebut telah tertulis dengan jelas bahwa rapat dan lurusnya saf adalah wujud dari kesempurnaan salat itu sendiri.
Maka apabila safnya renggang, maka bagaimana salatnya akan sempurna? Walaupun kesempurnaan itu hanyalah Allah yang tahu, namun kita harus berusaha untuk meraih kesempurnaan itu. Sehingga sangat tidak sesuai apabila salat itu dilakukan dengan saf yang renggang.
Pun dengan fenomena wanita yang salat dalam barisan pria yang sebenarnya itu adalah sebuah hal yang perlu dipertimbangkan kembali. Mengapa? Dalam Islam seluruh aturan telah ditetapkan oleh Allah Swt. termasuk pergaulan antara laki-laki dan perempuan.
Fitrahnya kehidupan laki-laki dan perempuan itu infishal atau terpisah, termasuk ketika salat. Adanya hijab atau pembatas di masjid atau acara-acara karena Allah memang memerintahkan terpisah. Sehingga hal tadi itu tidak sesuai dengan syariat Islam yang melarang perbuatan ikhtilat, yakni campur baur antara laki-laki dan perempuan.
Islam melarang seorang wanita dan seorang pria melakukan khalwat dan ikhtilat dalam hal apapun kecuali dalam tiga perkara, yakni pendidikan, kesehatan, dan muamalah. Oleh karena itu tidak ada toleransi untuk melakukannya selain tiga perkara tersebut. Sehingga salat Idulfitri tersebut adalah sebuah pelanggaran syariat Islam.
Namun begitulah sistem saat ini yang seolah menganggap semua itu adalah hal yang wajar. Padahal seharusnya kita membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa terjadi.
Wallahu a'lam bisshowab
Via
Opini
Posting Komentar