Opini
Sekularisme Meniscayakan Kesewenangan dan Kezaliman
Oleh: Naila Ahmad Farah Adiba
(Santri Peduli Generasi)
TanahRibathMedia.com—Bahagia dan menderita bercampur menjadi satu. Belum genap sebulan kado pahit berupa hambatan suplai air bersih kembali datang. Sebuah kondisi yang begitu repot dan menyusahkan masyarakat. Bagaimana tidak? Air merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap makhluk hidup. Bayangkan bila suplai air bersih terhambat, maka sangat riskan terjadi berbagai masalah yang disebabkan oleh tiadanya suplai air tersebut.
Bukan hanya IKN saja yang mengalami krisis air bersih, kini kota Batam pun mengalami krisis air yang serupa. Infrastruktur yang tidak memadai serta sikap pemerintah yang kurang peduli terhadap rakyatnya menjadi sumber permasalahan ini. Berbagai alasan dikemukakan demi menutupi maksud terselubung di baliknya. Salah satunya adalah pipa air yang pecah berulangkali, dikarenakan pemasangan pipa yang asal-asalan khas sistem saat ini tentunya.
Krisis air bersih ini bukan lagi sekadar permasalahan wilayah melainkan permasalahan yang kompleks akibat tidak diterapkannya syariat Islam secara sempurna. Pun sistem yang diterapkan saat ini meniscayakan kesewenangan dan kezaliman pemerintah kepada rakyatnya.
Tidak adanya tindakan tegas dari pemerintah perihal ini menunjukkan bahwa kini yang mereka inginkan adalah segala hal berbau materi. Bukan masalah mereka rakyat bahagia atau sengsara, yang terpenting tujuan mereka tercapai dengan sempurna walaupun rakyat yang jadi taruhannya.
Cuaca ekstrem di berbagai wilayah terlebih yang mengalami krisis air bersih, semakin menyusahkan rakyat setempat karena curah hujan yang berkurang drastis, sehingga air pun semakin sulit didapat.
Belum lagi berbagai penambangan dan pabrik industri yang mengakibatkan tercemarnya sumber air mulai dari yang rendah hingga yang berat, sehingga sumber-sumber air bersih yang selama ini didapat menjadi tidak bersih lagi. Padahal air bersih merupakan hal pokok dalam kehidupan manusia. Karena banyak hal atau aktivitas yang mengharuskan menggunakan air. Seperti mandi, mencuci, memasak, dan lain sebagainya.
Kejadian krisis air bersih yang berulang kali seharusnya menjadi sebuah pelajaran bahwa yang namanya berada dalam sebuah sistem yang rusak, maka segala hal di dalamnya tidak akan stabil. Salah satu contohnya adalah permasalahan air tadi. Sudah tak terhitung berapa kali terjadi, namun tidak ada tindakan tegas yang dilakukan untuk memperbaikinya dengan benar.
Berbeda apabila Islam yang diterapkan saat ini, Islam akan berupaya untuk menyejahterakan rakyat yang berada di bawah naungannya, baik muslim maupun nonmuslim. Termasuk masalah krisis air bersih. Islam akan memperbaiki seluruhnya untuk kesediaan air bersih yang memadai, bahkan hingga mengambil kas negara.
Oleh karena sekularisme meniscayakan kesewenangan dan kezaliman, maka sudah saatnya Islam diterapkan karena hanya Islamlah yang meniscayakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat di seluruh dunia.
Wallahu a'lam bisshowwab
Via
Opini
Posting Komentar