Tsaqofah
Indahnya Persaudaraan dalam Islam
Oleh: Maman El Hakiem
TanahRibathMedia.Com—Interaksi manusia di dunia bisa dibedakan berdasarkan ikatannya. Ada yang berdasarkan tali kekerabatan, yaitu persaudaraan karena keturunan dan ikatan pernikahan. Itulah yang dinamakan silaturahmi. Ikatan ini cukup kuat, namun terbatas karena adanya hubungan darah atau kekerabatan semata.
Ada pula persaudaraan karena ikatan akidah atau keyakinan. Ikatan ini sangat kuat karena akan melahirkan perasaan cinta karena Allah, inilah yang dinamakan silatul ukhuwah. Ikatan akidah sanggup merobohkan segala perbedaan ras, suku bangsa, dan budaya.
Sedangkan ikatan persaudaraan yang universal adalah berdasarkan kemanusiaan atau dinamakan silatul basyariah. Ikatan ini tidak membedakan agama, tetapi sifatnya temporal dan ke-disini-an karena alasan nilai maslahat, baik yang sifatnya materi maupun nonmateri. Manusia saling berinteraksi secara umum karena mengikuti naluri mempertahankan diri (gharizatul baqa) sebagai homo homini socius (makhluk sosial).
Persaudaraan Hakiki dalam Islam
Persaudaraan merupakan konsep yang sangat penting dalam Islam. Sejak zaman Nabi Muhammad saw., kaum muslim dianjurkan untuk saling mencintai, menghormati, dan mendukung satu sama lain. Persaudaraan ini melebihi ikatan darah, etnis, atau latar belakang budaya. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi makna, prinsip, dan manfaat persaudaraan dalam Islam (silatul ukhuwah).
Pertama-tama, persaudaraan dalam Islam adalah hasil dari keyakinan bersama terhadap Allah dan Muhammad sebagai nabi terakhir. Sebagai muslim, kita beriman kepada satu tuhan, yaitu Allah Swt. dan mengikuti ajaran-Nya yang disampaikan melalui Nabi Muhammad saw.. Hal ini menciptakan ikatan spiritual yang kuat di antara kita untuk mencintai, tolong menolong dengan landasan kecintaan kepada Allah Swt..
Makna cinta karena Allah Swt. tidak lain adalah kesadaran diri untuk menaati Allah dan Rasul-Nya dalam perkara yang diperintah maupun yang dilarang-Nya. Kecintaan tersebut direfleksikan dengan interaksi dakwah berjemaah untuk sama-sama saling mengingatkan dan menguatkan.
Kecintaan terhadap sesama saudara muslim digambarkan bagai satu tubuh yang saling menopang dan menguatkan. Inilah wujud persaudaraan yang hakiki.
Rasulullah saw. secara jelas menyebutkan pentingnya persaudaraan yang hakiki ini dalam sabdanya yang terkenal, "Tidaklah kamu beriman sehingga kamu saling mencintai. Aku akan tunjukkan kepadamu sesuatu yang jika kamu lakukan, maka kamu akan saling mencintai. Sebarkan salam di antara kamu." Kandungan hadis ini, Nabi saw. menegaskan bahwa persaudaraan dalam Islam membutuhkan saling mencintai yang ditandai dengan menyebarkan salam di antara sesama muslim.
Makna salam itu sendiri selain berupa ucapan doa untuk keselamatan, juga terjaganya lisan dari melukai perasaan saudaranya sesama muslim. Dan terpeliharanya perbuatan untuk tidak saling melukai, apalagi sampai bermusuhan.
Prinsip persaudaraan dalam Islam melibatkan sikap untuk saling membantu dan melindungi. Qur'an Surah Al-Hujurat ayat 10 menjelaskan: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mendapat rahmat." Ayat ini mengingatkan kita untuk hidup dalam harmoni dan saling mencintai dengan tulus, serta menjaga persatuan dan persaudaraan.
Persaudaraan dalam Islam juga mencakup sikap adil dan rasa tanggung jawab terhadap sesama muslim. Rasulullah saw. bersabda: "Tidaklah beriman salah seorang di antara kamu, hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri." Pesan ini menekankan pentingnya merasakan kepedihan dan kebutuhan saudara muslim kita, serta bertindak secara adil dan membantu sesama dalam kehidupan sehari-hari.
Mengambil Hikmah Salat Berjemaah
Salah satu bentuk persaudaraan yang ditonjolkan dalam Islam adalah hubungan antara sesama jemaah di masjid. Ketika kaum muslim berkumpul di masjid, baik untuk melaksanakan salat secara berjemaah, maupun berkumpul dalam kajian majelis ilmu. Karena fungsi masjid bukan sekadar tempat ibadah salat, namun harus dimakmurkan dengan agenda-agenda dakwah dan kajian keilmuan.
Dalam salat berjemaah ada cermin kehidupan kaum muslim yang hidup dalam satu aturan Islam dalam satu institusi negara dengan satu orang imam (pemimpin) yang menjalankan syariat Islam secara kafah. Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat komunitas, bahkan dijalankannya fungsi kepemimpinan dalam bingkai negara sebagaimana Rasulullah saw. menjadikan Masjid Nabawi di Madinah sebagai pusat pemerintahan Islam.
Manfaat persaudaraan dalam Islam sangat luas, namun yang paling utama adalah memperkuat ikatan sosial dan mengurangi konflik di antara umat Islam. Saat kita saling mencintai dan menghormati akan terbangun ikatan yang kuat yang akhirnya menjadikan kaum muslimin bersatu dalam naungan satu kepemimpinan umum untuk kaum muslim yang akan melanjutkan kehidupan Islam. Institusi itu tidak lain adalah daulah Islam berupa kekhilafahan Islam yang akan segera tegak kembali mengikuti pola ketatanegaraan Rasulullah saw..
Wallahua’lam bisshawwab.
Via
Tsaqofah
Posting Komentar