SP
Hijab Dtanggalkan, Masih Adakah Kehormatan?
Oleh: Naila Ahmad Farah Adiba
(Siswi MAN 1 Batam)
TanahRibathMedia.Com—Semakin santer diberitakan bahwa sebagian public figure banyak yang melepas kerudung dan jilbab mereka. Menanggalkan hijab yang selama ini dikenakan di ranah umum, seolah bukan hal yang tabu untuk dilakukan. Padahal seharusnya ada sebuah perasaan malu dalam diri ketika melakukan sesuatu di luar kebiasaan kita.
Banyak dari mereka memakai hijab hanya karena tren dan ikut-ikutan orang lain. Padahal seharusnya kita mengetahui secara pasti bahwa memakai jilbab dan kerudung itu adalah perintah Allah Swt. yang telah disampaikan melalui surah Al-Ahzab ayat 59 dan surah An-Nur ayat 31.
Sebenarnya apa sih, yang dimaksud dengan jilbab dan kerudung? Menurut berbagai pandangan ulama dan ahli bahasa dalam kamus-kamus, pendapat yang umum dipakai oleh masyarakat saat ini adalah sebuah baju kurung. Bentuknya lurus seperti terowongan sehingga tidak bisa disebut jilbab apabila kita memakai baju yang berpotongan.
Adapun kerudung atau khimar adalah sebuah penutup kepala yang menutupi kepala, rambut hingga batas dada. Terkadang ada yang mewajibkan bahwa khimar harus panjang, padahal seharusnya bukan panjangnya melainkan sudah memenuhi kriterianya apa belum. Jika telah memenuhi kriterianya yakni sampai sebatas dada maka boleh untuk dipakai. Adapun jika lebih dari itu tak mengapa, sebagai bentuk kehati-hatian kita.
Di sisi lain, banyak juga para anak usia dini telah memakai hijabnya dengan benar dan sesuai ketentuan hukum syarak. Padahal mereka belum diwajibkan untuk memakainya. Nah, kok malah yang sudah menjadi kewajibannya malah gak ditunaikan?
Ketika seseorang itu telah baligh yakni mukallaf, artinya telah dikenai beban hukum, maka sudah seharusnya kita melaksanakan seluruh perintah Allah Swt. yang telah disampaikan kepada kita melalui firman-Nya serta hadis Rasulullah saw. termasuk masalah menutup aurat tadi.
Ketika kita telah baligh maka hal itu menjadi wajib kita lakukan. Yang namanya wajib, maka apabila dikerjakan kita mendapat pahala dan apabila ditinggalkan mendapat dosa. Nauzubillah min dzalik.
Oleh karena itu, apabila kita telah mengetahui bahwa itu adalah sebuah perintah dari Allah Swt., maka sebagai seorang hamba yang taat dan beriman kepada-Nya kita harus melaksanakannya dengan baik dan sempurna. Apabila kita tidak melaksanakannya, bersiaplah, azab Allah telah menunggu di akhirat kelak.
Namun, kini masih sangat banyak para muslimah yang belum memakai hijab secara benar dan sempurna. Mengapa? Salah satunya karena tidak adanya kesadaran masing-masing individu terhadap menaati perintah Allah Swt.. Tidak adanya kontrol masyarakat yang akan menjadi pengingat bagi diri kita apabila khilaf dan salah sehingga tetap berada dalam kubangan dosa. Dan tentu saja karena tidak adanya institusi yang mengayomi kita semua agar menjadi pribadi yang bertakwa.
Bagaimana sih, cara agar seluruh muslimah bisa paham mengenai hal ini? Yang pertama adalah dengan munculnya kesadaran masing-masing individu untuk menaati perintah Allah Swt. dalam berbagai aspek kehidupan. Kemudian harus ada kontrol masyarakat yang selalu mengingatkan kita agar selalu berada dalam koridor kebenaran ini.
Namun, itu semua tidak akan terwujud apabila sistem yang diterapkan tidak mendukung adanya hal tersebut. Oleh karenanya, kini saatnya mengganti sistem bobrok saat ini dengan sistem Islam yang cemerlang.
Wallahu a'lam bisshawwab.
Via
SP
Posting Komentar