SP
Membeli Senyum Istri?
TanahRibathMedia.Com—Bila sedang berselancar di dunia maya, tak jarang saya menemukan konten-konten Reels berseliweran, yang inti ceritanya tidak jauh dari interaksi suami istri. Misalnya, ketika suami mendapati istrinya ngambek, cemberut, tidak membalas sapaan suami, tidak ramah, cuek, bahkan acuh tak acuh. Lantas seorang suami segera mengeluarkan jurusnya, yaitu dengan memamerkan beberapa lembar uang ratusan ribu. Lalu apa yg terjadi? Dengan sekejap, si istri langsung sumringah, meraih serta mencium uang dan suaminya, ramah-tamah pada suami, dll.
Menurut saya, ada kejanggalan dalam interaksi ini. Saya menangkap pesan dari konten semacam ini, yang menggambarkan bahwa setiap istri itu berkarakter materialistis. Sedangkan suami bak raja yang dapat membeli keramahan perempuan.
Adegan seperti itu sangat tidak layak disuguhkan dan menjadi bahan lelucon. Bukankah Allah dan Rasul-Nya telah mengajarkan adab dalam interaksi suami istri? Diantaranya dalam QS Al-Baqarah: 187 yang menggambarkan seorang suami ibarat pakaian bagi istrinya, pun sebaliknya. Mereka seharusnya mampu saling menutupi kekurangan pasangannya. Juga dalam hadis riwayat Tirmidzi yang menyebutkan kesempurnaan iman seseorang adalah yang paling baik akhlaknya terhadap istrinya.
Oleh karena itu, alangkah baiknya ketika seorang suami mendapati istrinya dalam kondisi muram, tanyakan apa penyebabnya. Urusan ekonomi keluarga memang sensitif, maka dari itu seorang suami harus peka. Ketika memang tidak ada tambahan uang buat sang istri, maka komunikasikan dengan baik. Akan tetapi, seandainya memang suami mendapatkan rezeki tak terduga, maka sampaikan rezeki tersebut dengan perasaan yang penuh kegembiraan. Tidak menunggu diminta atau menunggu sikap istri berubah menjadi tidak ramah. Justru sikap demikian akan membuka pintu-pintu rezeki yang berkah.
Bagi istri pun sama. Ketika ada masalah menyangkut suami, diskusikan dengan baik. Kenalilah wahai istri, Allah tinggikan derajatmu dengan sikap lemah lembutmu di hadapan suami. Maka jangan kau rendahkan dengan berlaku sebaliknya.
Berupayalah membangun rumah tangga samara sebagaimana yang Rasulullah contohkan. Tuntutlah ilmu Islam dalam berumah tangga agar kita tidak terjebak dalam lelucon-lelucon yang justru membuka aib kita dan pasangan kita. Jadikanlah rumah tangga sebagai sarana mengumpulkan pahala untuk bekal nanti di akhirat. Wallahu a'lam bisshawab
Meilina Tri Jayanti
Indramayu
Via
SP
Posting Komentar