Opini
Orientasi Selesai, Apa Hasil yang Dicapai?
Oleh: Naila Ahmad Farah Adiba
(Siswi MAN 1 Batam)
TanahRibathMedia.Com—Alhamdulillah segala puji bagi Allah atas segala nikmat yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita semua. Nah, bagaimana nih, perasaan kalian setelah melalui masa orientasi siswa? Apakah ada hasil signifikan yang dihasilkan atau hanya menimbulkan kejenuhan yang luar biasa?
Tentu pengalaman setiap orang berbeda. Oleh karenanya, aku akan mengambil dari sudut pandang yang pernah aku alami saja dan dari pengamatan yang aku lakukan beberapa hari belakangan ini. Dari hasil yang aku peroleh, banyak didapati para siswa yang bosan, jenuh, dan akhirnya tujuan yang ingin dicapai itu tidak berhasil karena beberapa sebab tadi.
Kalau kalian bagaimana nih, perasaannya setelah mengikuti proses MOS tersebut? Jawabannya kurang lebih sama-lah. Nah, dari sini bisa kita tarik satu kesimpulan bahwa kegiatan tersebut kurang spesifik dalam menentukan sebuah tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan tersebut hanya sebatas materi, penghargaan, dan pujian semata. Padahal seharusnya masa tersebut harus menjadi pemantik semangat kita sebagai seorang siswa untuk terus semangat dalam belajar dan menuntut ilmu.
Kegiatan tersebut seharusnya adalah ajang siswa untuk mengenal lebih dekat mengenai lingkungan sekolah. Namun, apa yang terjadi saat ini? Banyak bahkan sebagian besar instansi pendidikan malah menjadikan kegiatan ini sebagai ajang kompetisi buruk dan hanya sekadar pembagian hadiah bagi beberapa siswa.
Sudah banyak disampaikan bahwa niat dan tujuan kita ketika menuntut ilmu adalah hanya untuk mengharapkan rida Allah Swt. semata, bukan yang lainnya. Masalahnya saat ini adalah kita belajar dituntut untuk menjadi seorang pekerja ataupun karyawan, bukan diarahkan untuk menjadi seorang ilmuwan.
Oleh karenanya, wajar saja apabila output yang dihasilkan oleh lembaga tersebut hanya bermental pekerja, bukan pembelajar. Bahkan, kurikulum yang diajarkan pun hanya seputar karir dan kesuksesan yang hanya berlaku di dunia saja. Padahal seharusnya kita sebagai seorang muslim sejati, kita harus menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
Hal itulah yang tidak kita dapatkan di masa kini, yakni keseimbangan antara dunia maupun akhirat. Maka mari kembali pada tujuan awal kita dalam mencari ilmu yakni hanya mencari rida Allah Swt. semata. Ketika kita telah meletakkan segalanya pada Allah, maka hal lain pun akan mengikutinya. Seperti contoh ketika kita menuntut ilmu karena Allah Swt., maka apa pun hasil yang didapat adalah yang terbaik menurut Allah Swt. karena Allah itu melihat dari proses yang kita lakukan, bukan hasil yang kita dapatkan.
Dengan demikian, apa yang harus kita perbaiki untuk mencapai tujuan atau hakikat sebenarnya dari sebuah proses pembelajaran ini? Tentu saja yang pertama adalah dari masing-masing individu. Setiap kita harus paham dan sadar akan sebuah tujuan ketika kita menuntut ilmu sehingga tidak akan menimbulkan rasa bosan dan jenuh ketika belajar. Walaupun terasa lelah dan letih, tetapi kita ingat bahwa ini adalah salah satu bekal kita untuk berdakwah menyebarkan Islam.
Kemudian dibutuhkan support atau pendukung dan pendorong yang akan selalu berada di samping kita, yang menemani kita selama belajar agar ketika kita capek ada seseorang yang akan menguatkan kita kembali. Alhasil, akan tercipta suasana belajar yang kondusif dan efektif karena para siswanya telah mengetahui esensi dari menuntut ilmu.
Namun, hal itu tidak akan pernah tercapai apabila suasana dan keadaan masih sama seperti hari ini. Kita membutuhkan sebuah sistem yang akan mengatasi seluruh permasalahan manusia, termasuk masalah pendidikan. Hanya dengan sistem Islam-lah generasi muda penerus tongkat estafet perjuangan dan kepemimpinan akan terlahir.
Wallahu a'lam bisshawwab.
Via
Opini
Posting Komentar