Sastra
Pijar dari Timur
Oleh: Pehalimah
TanahRibathMedia.Com—Engkau berpijar lalu aku kejar
Nyalamu jingga paling benderang
Lalu engkau padam, hilang tak membekas
Ada yang berjuang agar pijar itu kembali
Namun, ada pula yang berlainan arah
Berharap pijar musnah selamanya
Lalu, berlinang air dari sudut mataku
Membasuh padammu yang telah lama sirna
Bersama kematian saudara-saudara kami
Kebisingan peluru, bom, dan juga serdadu perang
Menawan perempuan bersama mimpi keadilan
Jerit kesakitan anak-anak bersama luka di kepala
Maka pemakaman hari ini adalah pemakaman atas padamnya pijarmu
Di tempat lain, tidakkah engkau melihat
Anak-anak berjalan compang-camping
Perutnya membesar, garis tulang menonjol
Ada pula perempuan yang tertatih berjalan
Sambil menggendong buah hati
Berharap receh dari celah jendela mobil
Pijar padam adalah petaka bagi manusia
Berharap pijar itu datang kembali
Bukan omong kosong para pemimpi
Pijar adalah keniscayaan, menyapa dari belahan Timur
Lalu cahayanya menyelimuti sampai ke Barat
Menaungi semesta dengan rahmat dan keadilan
Palembang, 28 Juli 2023
Via
Sastra
Posting Komentar