Teenager
Waktu, Secepat Itukah Berlalu?
Oleh: Naila Ahmad Farah Adiba
(Santriwati Peduli Generasi Muda, Kontributor Tetap Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Guys, kalian ngerasa gak sih, kalau misalnya waktu itu cepat banget berlalu, kayaknya baru aja kemarin wisuda TK, eh sekarang udah mau masuk SMA. Cepat banget, dan kalian nyadar gak, hal bermanfaat apa aja yang sudah kalian lakukan selama ini? Atau malah belum sama sekali? Mesti waspada nih, kalau belum ada sama sekali.
Waktu itu ibarat emas lho, Guys, sangat berharga, dan ingat, bahwa ketika waktu itu telah berlalu ia tidak akan pernah kembali atau mundur barang sedetik pun. Oleh karenanya, ketika kita telah beranjak dewasa atau bahkan telah baligh yang artinya sudah dikenai beban hukum, maka seyogianya kita memanfaatkan waktu dengan benar.
Namun, lihatlah kini, para pemuda saat ini cenderung menyia-nyiakan waktu yang ada. Mereka lebih sering di depan layar smartphone dibanding membaca buku sebagai sarana menambah wawasan.
Jikalau digunakan untuk hal yang bermanfaat seperti mendengarkan kajian, membuat konten Islam, atau menyebarkan ide-ide Islam melalui tulisan, maka itu sangat aku anjurkan. Tetapi apabila gadget itu membuat kita terlena bahkan sampai melalaikan kewajiban, maka itu sudah termasuk menyia-nyiakan waktu.
Banyak lho, para pemuda zaman dahulu yang memanfaatkan masa muda mereka untuk kejayaan Islam. Contohnya seperti sahabat Rasulullah saw. yang menjadi duta Islam di kota Yatsrib kala itu dan menyebarkan Islam ke seluruh penduduknya. Bahkan hingga bisa dipastikan bahwa seluruh rumah di Yatsrib dihuni oleh orang muslim.
Beliau adalah Mush'ab bin Umair. Sahabat Rasulullah saw. yang rela menukar kehidupan mewahnya dengan kesederhanaan demi membela dan mempertahankan agama Islam. Bahkan beliau juga disiksa oleh ibu sendiri. Namun, beliau lebih memilih untuk memperjuangkan Islam hingga titik darah penghabisan.
Dan sungguh akhir hidup beliau begitu indah, beliau syahid dalam Perang Uhud saat menjaga agar panji Islam senantiasa tegak. Beliau wafat dengan segudang persembahan darinya untuk kejayaan Islam, yakni membuka gerbang tersebarnya Islam di Madinah. Alhasil, mampu menjadikan Madinah sebagai pusat Daulah Islam kala itu.
Dan masih banyak lagi para pemuda yang menggunakan waktunya untuk mendedikasikan diri untuk perjuangan Islam. Mereka tidak terlena dengan kehidupan dunia yang fana, mereka lebih sibuk mempersiapkan bekal untuk di akhirat kelak agar termasuk sebagai orang yang beruntung, bukan yang sengsara nanti di hari akhir.
Nah, coba bandingkan antara para pemuda atau remaja dulu dengan saat ini, sangat berbeda jauh. Remaja saat ini cenderung terlena dengan kehidupan duniawi, padahal kita hidup ini hanya sementara, lho. Kehidupan yang sebenarnya itu di akhirat nanti.
Oleh karena itu, kita sebagai remaja muslim perubah peradaban, maka harus memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin agar waktu kita bisa bernilai pahala di sisi Allah Swt.. Dan semoga Allah Swt. rida atas apa yang kita lakukan dan mengumpulkan kita bersama para pejuang Islam kelak di akhirat. Aamiin ya Rabbal 'Alamin.
Wallahu a'lam bisshowwab.
Via
Teenager
Posting Komentar