Tsaqofah
Amalan yang Baik
Oleh: Zahra
(Santri Remaja Rumah Tahfidz Habil Bilal)
TanahRibathMedia.Com—Teman-temanku yang dicintai oleh Allah Swt., perlu kita ketahui bahwa setiap perbuatan kita itu ada yang mendapatkan pahala (berpahala) dan ada yang mendapatkan dosa (berdosa).
Contohnya, yakni kita menolong seseorang, akan dipandangan manusia bahwa semua tindakan yang dinamai "menolong" pasti selalu baik, padahal kita harus ketahui apakah menolong itu sesuai dengan syariat ketentuan Islam atau tidak.
Contohnya menolong seorang perampok kabur dari tahanan, di dalam syariat sudah pasti berdosa bukan? Iya, sudah pasti berdosa di hadapan Allah Ta'ala.
Setiap pertolongan atau tindakan yang ingin kita lakukan, maka kita harus tau terlebih dahulu bahwa tindakan yang ingin kita lakukan itu sesuai dengan syariat Allah atau tidak. Contohnya lagi seperti membunuh seseorang, yang kita tau bahwa tindakan "membunuh seseorang" itu tindakan yang tidak baik bukan? Akan tetapi, kita perlu ketahui dahulu teman-teman bahwa membunuh dengan alasan apa? Seperti orang kafir yang telah membunuh anak Palestina tanpa alasan. Ketika orang Palestina membunuh balik orang kafir, maka dikatakan bahwa tindakan membunuh orang kafir yang zalim atas dasar membela darah umat Islam adalah mendapatkan pahala.
Dalam Islam, ada lima kategori hukum syariat, yaitu: wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
Pertama, wajib adalah sesuatu yang dilakukan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan berdosa.
Kedua, sunah adalah jika dikerjakan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak mendapatkan dosa, tetapi rugi.
Ketiga, mubah adalah jika dikerjakan dan ditinggalkan tidak dapat apa-apa (sia-sia).
Keempat, makhruh adalah jika ditinggalkan mendapatkan pahala dan jika dilakukan tidak mendapatkan dosa
Kelima, haram adalah jika dilakukan mendapatkan dosa dan jika ditinggalkan mendapatkan pahala.
Adapun surah Al-Isra ayat 36 Allah berfirman tentang pentingnya mengetahui hukum perbuatan dan tidak asal ikut-ikutan yang berbunyi,
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗاِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤىِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلًا
Artinya, "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya."
Perlu kita ketahui wahai sahabat-sahabatku sekalian, bahwa kita perlu hindari diri dari sikap mengikuti apa yang dilakukan oleh teman, sahabat yang sahabat belum tahu apakah yang sahabat ikuti itu mendatangkan pahala atau malah mendapatkan dosa di sisi Allah Swt.?
Sahabat-sahabatku sekalian, kita harus tau bahwa apa pun yang kita lakukan dan kita ikuti itu akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah Swt. di akhirat kelak. So, mulai sekarang marilah kita mengaji ilmu syariat Islam dengan lebih semangat supaya perbuatan yang kita lakukan bernilai pahala. Dijauhkan dari perbuatan sia-sia, apalagi dapat menjerumuskan kita pada dosa.
Wallahu a’lam bisshawwab.
Via
Tsaqofah
Posting Komentar