Opini
Kekerasan di Institusi Pendidikan, Wajah Buruk Kehidupan ala Sistem Rusak
Oleh: Yuke Octavianty
(Forum Literasi Muslimah Bogor)
TanahRibathMedia.Com—Pendidikan negeri ini tengah mendapat tamparan keras. Beragam adegan kekerasan dipertontonkan. Mengapa generasi yang tercipta adalah generasi yang lalai pada masa depan dan kehidupannya?
Kekerasan pada Generasi, Refleksi Rusaknya Sistem
Sungguh memilukan, tragedi yang terjadi pada Muhammad NZ (19) yang tewas dibunuh seniornya sendiri, A (23). Diketahui, korban dan pelaku adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Padahal sang korban dan pelaku telah lama menjalin pertemanan (detiknews.com, 6-8-2023).
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, pelaku tega melakukan hal keji tersebut karena terlilit pinjaman online (pinjol). Pelaku berniat menguasai harta korban karena frustasi dengan utang pinjolnya. Tentu saja fakta ini menimbulkan kesedihan mendalam pihak keluarga korban. Ayah korban pun meminta agar pelaku dihukum mati.
Sebetulnya, pelaku sama sekali tak menaruh dendam pada korban. Alasan utamanya karena sang pelaku gagal investasi online sehingg akhirnya pelaku terlilit utang pinjol. Dilansir dari jpnn.com (6-8-2023) pelaku juga terinspirasi melakukan aksinya karena menonton film "Narcos".
Menilik fakta tersebut, pihak kampus angkat bicara dan menyerahkan kewenangan tersebut sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Sanksi administratif bisa jadi dikenakan kepada pelaku karena pelanggaran yang dilakukannya (tempo.co, 10-8-2023). Demikian diungkapkan Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelia Lusia (tempo.co, 10-7-2023). Meskipun demikian, kampus akan tetap memberikan literasi edukasi terkait investasi. Agar mahasiswa memiliki bekal ilmu investasi.
Betapa mengenaskan fakta yang terjadi di tengah masyarakat. Mahasiswa yang notabene sebagai orang yang berilmu justru melakukan hal keji di luar dugaan. Motifnya pun gegara investasi kekinian yang kini tengah digandrungi anak muda. Namun, semua itu menjadi jurang kerusakan.
Inilah refleksi diterapkannya sistem sekularisme yang kapitalistik. Sistem yang menjauhkan konsep agama dari kehidupan. Sifatnya yang kapitalistik, menciptakan individu-individu yang hanya berorientasi pada keuntungan materi. Tanpa memperhitungkan standar halal haramnya perbuatan. Tak ada standar yang jelas tentang konsep benar atau salah. Semua dilakukan demi memenuhi keserakahan dan kesenangan semu semata. Alhasil, keburukanlah yang terjadi.
Kurikulum pendidikan yang ada pun memberikan andil besar dalam pembentukan karakter generasi saat ini. Institusi pendidikan lebih menekankan pada keilmuan duniawi semata tanpa diimbangi dengan aturan agama yang seharusnya mampu menjadi perisai. Sekularisme yang menjadi nadi pendidikan menjadikan generasi abai dan hilang arah. Sikap baik yang awalnya ada menjadi hilang karena ambisi individual. Sikap baik tak mampu konsisten ada karena tak ada penanaman akidah sejak masa pendidikan awal.
Negara pun tak memiliki regulasi tegas tentang segala bentuk kekerasan dan kriminalitas yang terjadi di masyarakat. Regulasi yang ada tidak memiliki kekuatan mengikat bagi masyarakat. Akibatnya, kekerasan makin sadis dan menjamur. Ini karena para pelaku kejahatan tidak dihukumi dengan hukum yang memberikan efek jera.
Rusaknya sistem melahirkan buruknya tingkah laku dan pemikiran yang ada dalam benak generasi. Semua ini harus sesegera mungkin disudahi dengan sistem yang amanah mengatur kehidupan.
Islam Menjaga Kemuliaan Kehidupan
Islam-lah satu-satunya sistem yang menjaga konsep berpikir yang benar tentang kehidupan. Akidah Islamiah menjadi fondasi dalam pendidikan, yakni dalam jenjang pendidikan terendah hingga tertinggi. Agar terbentuk kepribadian Islam yang terus-menerus dan konsisten sehingga mampu dengan jelas dan tegas membedakan perbuatan salah atau benar, halal atau haram sesuai dengan patokan syariat Islam.
Membunuh termasuk salah satu dosa besar. Seharusnya setiap muslim mampu menghindarkan diri dari perbuatan dosa tersebut. Terlebih, sebab dari dilakukannya pembunuhan adalah perbuatan maksiat, yaitu riba. Sungguh, semua ini timbul sebagai hasil sistemik dari buruknya tata kelola kehidupan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Dan barang siapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka Jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya." (QS An-Nisa': 93)
Kehidupan membutuhkan institusi yang menjaga kemuliaan dan keamanan seluruh umat manusia. Sistem Islam-lah satu-satunya harapan. Sistem Islam dalam wadah institusi khas, yakni Khil4f4h Islamiah. Institusi yang menerapkan syariat Islam kafah dalam setiap sektor kehidupan, termasuk pendidikan. Pendidikan yang diterapkan dalam sistem Islam ada pendidikan yang menerapkan konsep akidah Islam. Syariat Islam dijadikan panduan berpikir dan bertindak sehingga akhlak mulia mampu terbentuk sempurna. Pendidikan tak hanya menyajikan ilmu akademik, tetapi juga menjadikan konsep akidah Islam sebagai fondasi utama. Hanya dengan Islam-lah, muslim mampu terpelihara, baik kehormatan, kemuliaan, dan keamanannya.
Wallahu a'lam bisshawwab.
Via
Opini
Posting Komentar