Sastra
Panen Tanpa Menanam
Oleh: Ummu Habil
TanahRibathMedia.Com—Menari-nari pikiran seorang petani muda
Ia terhampar di bawah saung yang sudah tua
Peluh membanjiri sekujur badannya
Hingga kakinya terkulai tak berdaya
Angannya melahap waktu hingga terik pun meninggalkan
Terbangun saat matahari lenyap disambut kegelapan
Ia terjungkal dari mimpinya yang kelam
Hingga pipinya dibasahi cairan bau asem
Oh, tidak...
Padiku yang kupanen dilarikan ke mana?
Sorak batinnya tak bernada
Ia baru tersadar dari mimpinya yang gila
Aku sadar dari lelap nan panjang
Mendamba panen tanpa menanam
Adalah mimpi pemuda angan panjang
Waktu lenyap hasil pun tak kan didapatkan
Butuh gerakan dan pengorbanan
Saat mendamba tingginya impian
Tidak bisa dilakukan dengan berpangku tangan
Butuh bibit dan pupuk tuk tumbuh kembangnya
Disiangi rumput parasitnya
Dialiri air untuk kehidupannya
Hingga bisa memanen yang didamba
Apa pun bentuk benih perbuatannya
Kota Teh Obeng, 13 Muharam 1445 H
Via
Sastra
Posting Komentar