Motivasi
Insecure-nya Pemuda
Oleh: Nurjannah, A.Md.
TanahRibathMedia.Com—Belakangan ini, kata insecure sudah tidak asing lagi di kalangan pemuda terutama generasi milenial hingga generasi Z. Sebagian dari mereka ada yang menanggapi secara normal dan sebagian lainnya secara abnormal sehingga menyebabkan depresi.
Lantas apa itu insecure? Insecure adalah suatu kondisi yang ditandai dengan perasaan tidak aman, cemas, dan ragu terhadap kemampuan diri sendiri. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang merasa cemas dengan tujuan hidup, hubungan, serta kapabilitasnya dalam menghadapi suatu masalah.
Seperti yang kita ketahui, efek dari insecure akan berdampak negatif pada diri seseorang, tetapi apakah selamanya kata insecure itu negatif? Seorang pemuda yang merasa dirinya insecure atau tidak aman akan menyebabkan dirinya sulit untuk menjadi seorang yang produktif dalam hal pengembangan diri, tentunya pikirannya sudah terlalu fokus untuk melihat kekurangan dirinya sehingga ia lupa akan kelebihannya. Jika pemuda dan insecure diibaratkan dengan gelas dan garam, ketika segenggam garam dimasukkan ke dalam satu gelas air tentu akan terasa asin saat meminumnya, tetapi ketika segenggam garam dimasukkan ke danau apakah air masih terasa asin atau garam tersebut tidak berefek pada air danau?
Pemuda yang mengalami insecure disebabkan oleh beberapa masalah dalam hidupnya. Bagaimana supaya ia tidak menikmati rasa asin dari masalah yang sedang dihadapi, tentu ia harus memiliki wadah yang lebih besar, ruang hati dan dadanya harus lebih luas dari masalahnya. Dengan begitu ia tidak lagi mengalami insecure yang merugikan dirinya sendiri sehingga tercipta insecure yang menguntungkan dirinya, dengan kata lain menjadi insecure yang positif.
Mengapa insecure justru dianggap menguntungkan dan positif?
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwasanya jika ruang hati dan dadanya menjadi lebih lapang ketika menerima masalah yang kecil atau masalah pribadinya tentunya seorang pemuda tidak lagi memfokuskan dirinya larut dalam masalahnya, ia justru akan tergerak memikirkan kondisi lingkungannya dan ketika kondisi sekitarnya tidak sesuai dengan pemikiran atau hal yang sudah ia pelajari, baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat, maka akan membuatnya makin insecure atau tidak aman atas keadaan yang menimpanya. Misalnya ketika seorang pemuda yang aktif dalam mengkaji ilmu agama di hadapkan dengan lingkungan yang di dalamnya terjadi pergaulan bebas, kemaksiatan, penyimpangan, kesyirikan,dan lainnya yang merupakan hal yang tidak baik, maka pemuda ini justru akan merasa insecure yang lebih besar dari sekadar insecure pribadinya. Ke-insecure-rannya inilah yang akan menyebabkan pemuda bangkit dan mau berjuang dalam mengatasi berbagai persoalan di lingkungannya bahkan di kehidupan bermasyarakat.
Maka seorang pemuda diwajibkan untuk merasa insecure sehingga ia bersyukur karena telah berjuang dari rasa tidak aman yang ia alami, inilah yang disebut dengan insecure positif.
Via
Motivasi
Posting Komentar