StraightNews
Pengasuh Kajian Mutu: Kesungguhan dan Semangat yang Tinggi adalah Modal bagi Penuntut Ilmu
TanahRibathMedia.Com—Pengasuh Kajian Mutiara Umat (Mutu) Batam, Ustazah L. Nur Salamah, S.Pd. mengatakan bahwa kesungguhan dan semangat yang tinggi adalah modal bagi penuntut ilmu.
"Modal untuk meraih segala sesuatu adalah kesungguhan dan semangat yang tinggi," ungkapnya dalam kajian rutin Kitab Adab Ta'limu Al-Muta'alim Thoriqotu Ta'lum, Selasa (22-08-2023) di Batam.
Dunia yang nilainya sedikit dan remeh, katanya, dibutuhkan kesungguhan dan semangat yang tinggi. Misalnya ingin kaya, maka dibutuhkan kesungguhan untuk bekerja keras, tidak ongkang-ongkang kaki alias bersantai. Begitu pun ketika ingin menjadi orang yang dan cerdas dan faqih dalam agama, maka haruslah belajar dengan sungguh-sungguh.
Selanjutnya ia menegaskan bahwa dalam urusan akhirat, hendaknya kita juga harus memiliki kesungguhan dan semangat yang lebih tinggi lagi.
"Kita saja dalam urusan dunia rela bekerja keras dan bersungguh-sungguh, maka dalam urusan akhirat alangkah baiknya kita juga wajib memiliki kesungguhan dan semangat yang lebih tinggi lagi. Misalnya tidak menganggap remeh salat sunah dua rakaat sebelum Subuh yang nilainya lebih besar dari dunia dan seisinya," terangnya.
Sebagaimana pengasuh kajian mutu, Ustazah Nur juga menceritakan kisah ulama dari Mauritania. "Dikisahkan, para ulama dari negeri Mauritania memiliki kebiasaan yang sangat baik, yakni sering menghafal berbagai macam kitab. Ada yang mampu menghafal sebagian besar ada juga yang separuhnya. Tidak memedulikan fasilitas atau kondisi yang terbatas. Bahkan ada anak yang usianya masih belia mampu menghafal Kitab Al-Muwatha. Luar biasa," sanjungnya.
Maka, imbuhnya, barang siapa yang semangatnya dalam menghafal seluruh kitab Muhammad Ibnul Hasan ra. (Beliau merupakan ulama salafus saleh yang terbiasa menyusun kitab-kitab), disertai usaha yang sungguh-sungguh dan tak kenal menyerah, maka jelas ia akan bisa menghafal sebagian besar atau separuhnya.
Bunda sapaan akrabnya juga menekankan bahwa kesungguhan dan semangat saja pun tidaklah cukup. Kita juga wajib mengulang hafalan atau pelajaran secara terus-menerus (kontinuitas).
"Demikian pula sebaliknya, bila semangatnya kuat, tetapi tidak ada kesungguhan atau bersungguh-sungguh, tetapi bersemangat dan tidak terus-menerus (kontinu), maka sedikit pula ilmu yang ia dapatkan," ungkapnya.
Kisah-kisah para ulama terdahulu seharusnya dijadikan teladan bagi kita sebagai penuntut ilmu yang sering lalai dalam proses menuntut ilmu. Jangan menjadi orang yang memiliki semangat di awal saja, tetapi tidak memiliki kesungguhan dan semangat yang tinggi untuk hadir dan mengulang pelajaran yang sudah didapat secara terus-menerus.
"Hendaklah kita memiliki kesungguhan dan semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu, bersikaplah totalitas. Jangan hanya dating, duduk, diam, tanpa mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya,"pungkasnya sebagai penutup kajian. []Nai.
Via
StraightNews
Posting Komentar