Straight News
Raja Zulkarnain Kala Hendak Menaklukkan Dunia, Beginilah Kisahnya...
TanahRibathMedia.Com—Pengasuh Kajian Mutiara Umat Batam, Ustazah L. Nur Salamah, S.Pd. kembali menceritakan tentang sebuah kisah dari Raja Zulkarnain yang hendak menaklukkan dunia dari timur hingga barat. Kisah ini disampaikan dari Kitab Ta'limu Al-Muta'alim Thoriqotu Ta'lum, Selasa (5-9-2023) di Batam.
"Di ceritakan dalam sebuah kitab Makarim Al-Akhlaq, Syekh Al-Imam Al-Ustaz Radhiyyuddin An-Naisaburi ra, mengatakan bahwa sesungguhnya Raja Zulkarnain di kala hendak menaklukkan dunia timur dan barat, beliau bermusyawarah dengan para hukama' (ahli hikmah atau orang-orang bijak dalam bidang agama) dan ia berkata, "Bagaimana saya seharusnya pergi untuk memperoleh kekuasaan dan kerajaan ini, padahal dunia ini nilainya kecil, dan kekuasaannya yang hina, ini berarti bukan cita-cita luhur?" Lalu para hukama pun menjawab, "Pergilah demi mendapatkan kekuasaan dunia dan untuk mendapatkan kebaikan di akhirat." Kemudian Raja Zulkarnain pun mengatakan, "Inilah yang baik." Hal ini bermakna pentingnya meluruskan niat dalam urusan dunia. Segala perbuatan di dunia bisa mendapatkan kebaikan di akhirat jika memiliki niat yang lurus dan benar," bebernya dengan sangat lugas.
Kisah Raja Zulkarnain ini, ujarnya, memiliki hikmah bahwa seorang muslim boleh-boleh saja menguasai dunia. Asalkan niatnya yang benar dan lurus agar mendapatkan kebaikan di akhirat. Pemimpin yang sadar akan amanah dan tanggung jawabnya akan mengurusi urusan umat dengan sebaik-baiknya demi mendapatkan kebaikan di akhirat.
Sebagaimana Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah mencintai perkara-perkara yang tinggi dan membenci perkara-perkara yang rendah." (HR At-Thabrani)
Kemudian ia menjelaskan maksud dari hadis yang disampaikan sebelumnya. "Hadis ini mengajarkan kita untuk senantiasa menjadi orang yang tinggi atau mulia. Menjauhkan diri dari segala perkara yang rendah alias hina. Mulia itu tidak berhubungan dengan kekayaan atau kekuasaan. Dalam pandangan Islam mulia itu ketika seseorang fakih dalam agamanya serta taat kepada Allah Swt.. Profesi yang paling mulia dan terbaik adalah menjadi hamba Allah yang taat (Abdillah)," jelasnya.
Terakhir, Bunda menegaskan bahwa kemuliaan itu tidak ada hubungannya dengan kekayaan maupun kesempitan hidup.
Kemuliaan bukanlah diukur dari karir atau jabatan maupun penghasilan yang tinggi. Menjadi istri dan ibu pengatur rumah tangga tampaknya remeh, tetapi sangatlah mulia, sebuah profesi yang baik yang paling tinggi derajatnya karena tugas dan imbalannya langsung dari Allah (menjadi Abdillah)," pungkasnya. []Nai|
Via
Straight News
Posting Komentar