Sastra
Rempang Bergenang Air Mata
Oleh: Maman El-Hakiem
TanahRibathMedia.Com—Di Rempang yang memesona alamnya, lahan rakyat yang subur. Namun, kini datang berita yang mengharu hati. Penggusuran dengan hujan gas air mata menyirami rakyatnya. Untuk investor asing, tanah leluhur diminta direlokasi. Di mana hati nurani?
Rakyat yang tulus, tanah ini mereka genggam. Kehidupan dan harapan di sini mereka tanam. Namun, penguasa malah membela investor dengan janji palsu kesejahteraan semu. Pabrik industri akan merenggut mimpi-mimpi petani. Beralih dengan segala hiruk-pikuk kehidupan kota yang menggoda.
Penggusuran ini meninggalkan luka yang mendalam. Rakyat yang terpinggirkan, terlempar ke gelap malam. Namun, rakyat janganlah menyerah melawan ketidakadilan. Bersatu bersama, berjuang menemukan keadilan.
Bumi ini adalah milik kita, anak bangsa yang teguh. Takkan bisa dikuasai oleh kepentingan asing yang semu. Kita berdiri bersama, mempertahankan yang hakiki. Rempang, kau tetap berharga, walau luka menganga di sekujur tubuh anak negeri.
Mungkin waktu akan mengubah nasib yang kelam. Harapan tumbuh di hati, bagai bunga yang mekar. Kita bersama-sama membela tanah leluhur untuk masa depan anak cucu bangsa yang punya harga diri. Rempang, kita akan berdiri, untukmu, selamanya berjuang.
Untuk saudaraku di Rempang.
Sekali pun bergenang air mata, tetapi selamanya kita akan berjuang mempertahankan hak anak negeri sampai kelak menutup mata.
Kota Angin, 15.08.2023
Via
Sastra
Posting Komentar