Opini
Selamatkan Lingkungan dengan Sistem Islam
Oleh: Salma Hajviani
TanahRibathMedia.Com—Kebersihan adalah salah satu bagian penting di dalam Islam. Kebersihan dan kesucian merupakan bagian dari kesempurnaan nikmat yang diberikan Allah Swt. kepada hamba-Nya karena bersih merupakan modal awal dari hidup yang sehat. Kesehatan merupakan nikmat yang tidak ternilai harganya.
Namun, saat ini, kebersihan masih menjadi masalah yang perlu diperhatikan di negara ini. Hal ini bisa dilihat dari lingkungan sekitar yang masih jauh sekali dari kata “bersih”. Sebab masih banyak sampah yang berserakan sehingga menimbulkan berbagai macam problematika seperti banjir, bau tak sedap, dan lain sebagainya.
Dampak Ideologi
Salah satu bentuk upaya menanggulangi sampah, Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna meminta agar para pendidik mengedukasi siswa siswi mereka di sekolah agar mulai peka mengelola sampah. Selain membentuk kebiasaan, juga akan meningkatkan kesadaran diri tentang membuang sampah dengan benar dan menjaga lingkungan sekitar. Kegiatan ini yang bertujuan untuk mendidik siswa siswi agar mencintai lingkungannya terutama dalam hal sampah (prfmsnews.pikiran-rakyat.com, 9-9-2023).
Berbagai upaya yang saat ini dilakukan oleh berbagai pihak untuk menanggulangi permasalahan sampah dari mulai warga, RT/RW, hingga program pemerintah ataupun memberikan edukasi di lingkungan sekolah tersebut pun hanya bersifat parsial, belum menyentuh kepada akar permasalahannya. Oleh karenanya, besar kemungkinan upaya ini pun tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan sampah.
Padahal problematika sampah di masyarakat berkaitan erat dengan beberapa hal, yakni kesadaran individu dan masyarakat untuk menjaga kebersihan masih rendah dan masih ada orang yang membuang sampah sembarangan. Selain itu, sampah saat ini belum dikelola dengan baik. Sampah hanya diangkut dan ditumpuk di tempat pembuangan sampah akhir tanpa dikelola. Sedangkan masyarakat kurang kendali akan konsumsi yang berlebihan. Gaya hidup konsumtif masyarakat turut menjadikan produksi sampah meningkat. Tidak hanya rumah tangga, resto maupun hotel menjadi salah satu penyumbang sampah terbanyak. Kampanye meminimalkan penggunaan plastik menjadi kurang efektif karena hanya menyentuh level individu saja, sementara pada level industri semua produk dikemas dengan kemasan plastik.
Pengelolaan sampah tidak sekadar masalah teknis. Namun, hal ini berkaitan dengan sikap dan pandangan hidup atau ideologi suatu negara. Ideologi kapitalisme menjadikan kepuasan individual sebagai tolok ukur kebahagiaan sehingga muncullah pola hidup konsumtif. Ideologi ini juga yang telah menghasilkan banyak sampah. Segala kebutuhan manusia disediakan oleh industri yang meniscayakan penggunaan plastik dalam pengemasan produknya. Semua dilakukan demi mendapatkan keuntungan tanpa memikirkan dampaknya.
Pengelolaan Sampah dalam Islam
Oleh karenanya, dibutuhkan solusi yang mendasar dan menyeluruh. Paradigma berpikir individu, masyarakat, maupun pengelolaan oleh negara harus diubah dengan kerangka akidah atau iman. Islam memandang bahwa individu harus senantiasa terikat dengan hukum syarak, yakni keterikatannya dilandasi dengan keimanan. Hal ini harus tertanam atas pemahaman dan kesadaran terhadap kebersihan sebagai perwujudan dari keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt.. Maka dorongan ini dimiliki setiap individu untuk mengurangi, memilah, mengelola sampah. Sekaligus mengontrol diri untuk selalu cukup dan tidak berlebih-lebihan. Jadi semua itu bukan karena tuntutan gaya hidup, tetapi karena tuntutan keimanan.
Masyarakat Islam juga mendorong upaya berjemaah dalam menjaga kebersihan. Saling mengingatkan bila ada yang melakukan kelalaian, termasuk dalam mengurangi dan mengelola sampah.
Begitu pun negara dalam Islam memiliki andil yang sangat besar dalam pengurangan dan pengelolaan sampah. Hal ini dikarenakan pengelolaan sampah berkaitan erat dengan masalah kesehatan, sementara kesehatan adalah salah satu kebutuhan asasi masyarakat yang wajib dipenuhi oleh negara. Pengelolaan sampah merupakan upaya pencegahan agar terwujud kesehatan di tengah-tengah masyarakat. Oleh karenanya, pemerintah akan mendorong para ahli untuk menciptakan teknologi yang mampu menghasilkan kemasan produk yang aman terhadap lingkungan dan mudah diurai tanah. Negara wajib memberikan fasilitas yang memadai bagi rakyatnya dalam hal menjaga kebersihan. Bila ada yang mencemari lingkungan negara bisa memberlakukan sanksi yang tegas.
Khatimah
Mengatasi permasalahan lingkungkungan tidak cukup dengan menyampaikan edukasi kepada para pendidik di lingkungan sekolah saja, tetapi hal ini saling terkait antara kesadaran individu, masyarakat, dan juga dibutuhkan peran negara. Tidak hanya edukasi pada setiap level masyarakat, tetapi juga dalam hal pengelolaannya menjadi tanggung jawab negara. Inilah solusi dalam Islam, semua itu hanya akan terwujud dengan menerapkan Islam secara kafah. Hanya sistem Islam yang memiliki aturan sempurna dan terbaik mengatur kehidupan manusia.
Wallahu a'lam bisshawab
Via
Opini
Posting Komentar