Opini
Kehidupan Sekuler Kapitalisme Melahirkan Individu Sadis
Oleh: Sunaini, S.Pd.
TanahRibathMedia.Com—Keberkahan hidup di dunia dan di akhirat adalah idaman semua orang. Namun, rasanya di kehidupan akhir-akhir ini kenyamanan, ketenteraman, dan kedamaian sangat sulit didapatkan. Apalagi ketidaknyamanan itu tidak didapatkan di lingkungan keluarga. Sungguh hal yang sangat menyedihkan.
Bagaimana tidak, dikutip dari laman republika.co.id (12-9-2023), seorang suami rela menghabisi nyawa istrinya dengan sadis. Kejadian ini dipicu oleh faktor ekonomi, yakni istri menanyakan tentang keuangan. Namun, pelaku merasa tidak terima, akhirnya peristiwa nahas itu pun tidak bisa dielakkan.
Kasus ini adalah satu di antara kebanyakan perbuatan biadab yang dilakukan oleh orang-orang terdekat. Orang terdekat yang seharusnya menjadi pelindung, berubah menjadi beringas dan monster yang mematikan.
Kehidupan Kapitalisme Sekuler Biang Masalah
Beringasnya individu-individu tidak terlepas dari pengaruh sistem kehidupan yang diterapkan suatu negara. Saat ini, negara masih mengadopsi sistem kapitalisme, yaitu segala sesuatu disandarkan kepada materi dan uang. Ketika memiliki uang dan punya banyak modal, dialah yang berkuasa. Atas asas inilah tujuan kehidupan manusia berstandarkan kepada keuntungan serta asas manfaat sehingga melahirkan individu yang hilang cinta, hilang kepekaan, dan hilang rasa menyayangi. Pada akhirnya, yang ada hanyalah individu yang ingin menyelamatkan diri sendiri dan selalu menambah pundi-pundi kekayaan dan kejayaan untuk kepentingan diri sendiri. Bukankah prinsip dari kapitalisme ini sangat menyelisihi prinsip dalam kehidupan Islam?
Pun, sekularisme menjauhkan kehidupan dengan agama sehingga aturan agama selalu bertentangan dengan aturan negara atau pemerintahan. Menurut sekularisme, agama itu cukup dibahas dalam masjid, sedangkan dalam mengatur kehidupan bernegara, agama tidak boleh dibawa-bawa. Ketika pemahaman ini menjangkiti setiap individu, maka -tatkala bermuamalah- tidak akan ingat dosa dan pahala, ketika berjual-beli tidak akan ingat pada perintah dan larangan Allah Ta'ala dan seterusnya.
Inilah pangkal dari lahirnya individu-individu yang tidak berperikemanusiaan atau sadis. Aturan yang lahir dari tangan manusia cenderung tidak adil bahkan menzalimi rakyatnya sendiri. Misalnya saja, semua kebutuhan pokok naik harga sedangkan pendapatan rendah sehingga keadaan ini memicu pembunuhan dan tindakan nista lainnya.
Kembalilah Kepada Aturan Islam
Islam adalah aturan yang sempurna dan paripurna. Oleh karena itu, penting untuk mengambilnya sebagai solusi guna memecahkan persoalan kehidupan sehingga anugerah menaungi manusia. Meninggalkan atau mencampakkan sebagian atau keseluruhan dari aturan Islam adalah musibah besar. Oleh karena itulah mengapa manusia diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala agar mengambil aturan Islam secara keseluruhan, sebagaimana Firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 208 yang berbunyi,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا ادۡخُلُوۡا فِى السِّلۡمِ کَآفَّةً ۖ وَلَا تَتَّبِعُوۡا خُطُوٰتِ الشَّيۡطٰنِؕ اِنَّهٗ لَـکُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ
Yang artinya, "Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."
Jelaslah aturan Islam tidak bisa diterapkan oleh individu saja apalagi hanya sebagian. Akan tetapi, negara wajib menerapkan aturan Islam yang mulia ini. Aturan dalam Islam sudah begitu lengkap dan sangat adil. Tentunya semua manusia menginginkan rahmat dari sisi Allah. Rahmat itu akan turun tatkala semua umat Islam hanya mengambil Islam sebagai ideologi untuk mengatur kehidupan, baik secara individu maupun dalam kehidupan bernegara. Serta meninggalkan aturan buatan manusia, seperti aturan kapitalisme sekuler yang dipropagandakan oleh Barat tersebut.
Oleh sebab itu, marilah seluruh kaum muslim yang beriman bersatu untuk menyadari bahwa aturan yang dibawa oleh Rasulullah adalah aturan yang sudah sempurna. Mencintai Allah dan Rasulullah tidak cukup dengan mengucapkan lafaz cinta saja, tetapi menjalankan segala yang diperintahkan dan menjauhi segala larangan-Nya. Mengambil Islam sebagai satu-satunya aturan yang diridai di sisi Allah, pasti akan melahirkan individu yang unik serta berakhlak mulia.
Wallahu a’lam bisshawab.
Via
Opini
Posting Komentar