Tsaqofah
Jagalah lsi Kepala
Oleh: Umi Hanifah
(Aktivis Muslimah Jember)
TanahRibathMedia.Com—Ada pesan menampar yang disampaikan oleh Prof DR. Abdul Fatah al-Awaisi, warga Palestina sekaligus peneliti Yerusalem selama 40 tahun dan hingga saat ini beliau terusir dari tanah kelahirannya. Beliau mengatakan bahwa Palestina tidak perlu bantuanmu, baik harta atau apapun. Yang kami perlukan hanya 'kepalamu'.
Atas bantuan lnggris tepatnya 14 Mei 1948 berdirilah wilayah Israel di Palestina. Sejak saat itu Zionis menduduki Palestina, mengusir penduduknya serta tidak segan membunuh siapa saja yang menghalangi keinginannya. Kebrutalan zionis sungguh di luar batas kemanusiaan, korbannya kebanyakan anak-anak dan wanita.
Pada tahun yang sama, sekitar 530 desa dan lebih dari 62 ribu rumah di Palestina porak-poranda. Akibatnya, sekitar 13 ribu warga Palestina meninggal dunia. Hampir tiga perempat juta warga Palestina terusir dari rumahnya, setara dengan dua pertiga populasi Arab. Klimaksnya ialah peristiwa Nakba Palestina 1948, terbunuhnya ribuan rakyat sipil sekaligus menjadi awal penderitaan warga Palestina hingga hari ini.
Para pemimpin Arab seperti Mesir, Suriah, Yordania, Saudi dan lainnya tak banyak membantu selain kecaman di atas mimbar padahal mereka punya pasukan yang bisa mengusir penjajah di bumi Palestina. Zionis sadar untuk melemahkan Palestina adalah dengah mengikat perjanjian untuk membelenggu para pemimpin Arab agar tidak membantu penderitaan saudaranya.
Inilah bentuk pengkhianatan mereka atas nama perjanjian, hingga acuh melihat saudaranya di bantai di depan matanya. Sejatinya penghianatan ini adalah kepada Allah Swt., Rasululllah saw. dan kaum muslimin semuanya. Tidakkah mereka ingat akan firman Allah Swt..
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan pemimpinmu orang-orang yang membuat agamamu jadi bahan ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu dan orang-orang kafir (orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman.” (QS Al-Ma’idah 5: Ayat 57).
Satu lagi yang membuat mereka membatu tidak bergerak membantu Palestina, adanya sekat negara bangsa/nation-state. Persatuan umat lslam terkoyak setelah Khil4f4h Islamiyah dihancurkan oleh Musthafa Kemal tahun 1924 M atas bantuan lnggris menjadi lebih 50 negara kecil-kecil yang lemah. Mereka tidak lagi peduli dengan saudaranya karena beda negara, inilah yang diinginkan oleh para musuh kaum muslimin. Umat lslam mereka kuasai sehingga tidak mungkin bangkit kembali untuk melawan penjajahan mereka.
Disinilah pentingnya menjaga kepala, dengan berpikir bahwa ada upaya perampokan tanah Palestina yang disetujui negara besar Amerika dan lnggris. Mereka bersatu untuk merampas Palestina dengah segala tipu daya, sebaliknya umat lslam kususnya para pemimpinya justru membebek apa yang disampaikan Barat. Mereka menjual akhiratnya dengan secuil remah dunia. Tidakkah mereka belajar dari para pendahulunya yang mengkhianati umat lslam, namun di akhir hidupnya terhina.
“(Yaitu) orang-orang yang menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Ketahuilah bahwa semua kekuatan itu milik Allah.” (QS An-Nisa’ 4: Ayat 139).
Sungguh memalukan, hingga hari ini sudah 70 tahun lebih Palestina berjuang sendiri, tak ada pembelaan sama sekali dari saudaranya. Umat lslam yang diibaratkan seperti satu tubuh betul-betul lumpuh bahkan bisa dikatakan mati suri, sebabnya karena kepala mereka rusak hingga tak merasakan nyeri dan sakit di bagian tubuhnya yang terkena sayatan pisau dan kerasnya jeritan mulut.
Usulan two state solution berarti menyetujui penjajahan, hal ini harus di tolak. Mereka hendak mengelabui umat lslam, namun masih banyak yang menyadari bahwa satu-satunya solusi pendudukan zionis adalah mengusir mereka dengan jihad di bawah satu komanda seorang pemimpin yang setara dengan Khalifah Umar bin Khathab dan Shalahudin Al-Ayubi.
Inilah pemahaman yang benar tentang konflik yang tak kunjung usai. Bantuan makanan, obat, uang dan lainnya akan mudah di lakukan jika solusi mendasarnya dilakukan. Namun bantuan apapun tidak akan berharga jika keberadaan penjajah zionis tidak di usir dari Palestina, karena penderitaan Palestina di mulai sejak zionis menjajahnya, dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan itulah kesepakatan dunia.
Wallahu a’lam
Via
Tsaqofah
Posting Komentar