Opini
Kerusakan Pada Diri Remaja
Oleh : Warjianah
( Muslimah Peduli Generasi)
TanahRibathMedia.Com—Di saat sosial media sedang viral berita yang memberitahukan penderitaan warga Palestina, mereka dengan gigih mempertahankan Masjid Al-Aqsha (kiblat pertama kaum muslim) dari serangan Zionis Israel.
Di sisi lain, di negeri-negeri muslim yang lain justru menyambut konser Coldplay dengan antusias. Konser yang dilakukan di beberapa negara Asia seperti Cina, Australian, Filipina, Indonesia, Malaysia, Jepang hingga Thailand. Konser ini, membuat kalangan remaja rela menghabiskan uang demi membeli tiket dengan harga Rp800 ribu hingga Rp 11 jt ( databoks.katadata.co.id 11-15-23).
Bahkan lebih mirisnya, mereka rela menyewa penginapan. Konser yang di selenggarakan oleh band asal Inggris, dengan vokalis bernama Chris Martin, telah membawa kehidupan remaja dalam pusaran hedonisme serta lupa siapa yang patut untuk diidolakan. Pun, lebih mirisnya band asal Inggris ini adalah pendukung kaum pelangi.
Kehilangan Tujuan Hdup
Menurut Wikipedia, hedonisme merupakan suatu ajaran atau pandangan berkaitan dengan kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup. Atau mengejar kesenangan tanpa batas dan bersikap foya-foya.
Mirisnya, kalangan remaja saat ini, dalam kondisi bahaya. Mereka dibawa ke arus budaya Barat, sehingga melupakan hakikat tujuan hidup sebenarnya. Mereka disibukan dalam aspek food, fashion, dan fun. Sehingga potensi diri dalam remaja saat ini, cenderung di salurkan kepada hal mudharat atau yang tidak memberikan manfaat untuk umat.
Seperti pacaran, menghabiskan uang untuk foya-foya, ikut konser, dan semisalnya. Jika remaja saat ini mudah sekali mengikuti arus Barat, maka perlu adanya upaya untuk menyadarkan remaja pada tujuan hidupnya.
Mengembalikan Hakikat Tujuan Hidup
Menyadarkan kembali kepada remaja, lewat tiga pertanyaan mendasar, yakni:
Pertama, dari mana dia berasal, tidak mungkin ada di bumi ini dengan sendirinya. Pasti, ada yang menciptakan yakni Sang Khaliq, seperti terdapat pada surat Ali' Imran ayat 190:
اِنَّ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الۡاَلۡبَابِ
Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal."
Kedua, untuk apa Allah Swt. menciptakan manusia, kehidupan, dan alam.
Setelah point pertama terjawab, akan ada pertanyaan, untuk apa di ciptakan? Jawabannya, Allah menciptakan makhluknya pasti ada tujuannya, dan tidak mungkin tanpa tujuan. Seperti dalam firman Allah surat Az-Zariyat, ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
Ibadah dalam surah ini, tidak hanya perkara salat saja. Namun, aktivitas perbuatan seseorang jika diniatkan karena Allah akan bernilai ibadah.
Seperti yang terjadi pada kisah Imam Ahmad bin Hambal menjumpai seorang pedagang roti, yang ketika ia berdagang selalu lisannya mengucapkan kalimat dzikir.
Ketiga, akan kemana setelah itu. Setelah paham tujuan yakni hidup kita adalah untuk beribadah. Ada fase terakhir yang harus di hadapi manusia yaitu kematian, disinilah sebuah pertanyaan, "akan kemana setelah mati", tidak hanya dikubur dan di biarkan saja, apa jadi tanah begitu saja. Namun, ada hari perhitungan amal.
Terjawab pada firman Allah Surah Al - Anbiya ayat 47:
وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔاۗ وَاِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ اَتَيْنَا بِهَاۗ وَكَفٰى بِنَا حَاسِبِيْنَ
Artinya: "Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah Kami yang membuat perhitungan."
Wallahu'alam bishawab
Via
Opini
Posting Komentar