Nafsiah
Memperbaiki Tujuan Hidup
Oleh: Nuristika Sari Dewi
TanahRibathMedia.Com—Bicara tentang tujuan hidup, Sebenar nya Allah Swt. telah menjelaskan dalam Al-Qur'an
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat [51]: 56)
Dari ayat di atas sudah sangat jelas Allah menciptakan manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya. Beribadah di sini bukan sekedar salat, puasa, zakat, dan naik haji saja. Namun, semua yang kita lakukan untuk suatu kebaikan itu adalah ibadah. Seperti suami mencari nafkah, itu adalah sebuah ibadah, ibu mendidik anak-anaknya sesuai syariat Islam itu juga ibadah.
Tapi sayangnya di zaman sekarang ini kebanyakan dari masyarakat tujuan hidup nya mencari harta sebanyak-banyaknya, meskipun yang ditempuh dengan jalan haram sekalipun. Tidak sedikit masyarakat yang sudah tidak peduli lagi mana yang halal dan mana yang haram. Baginya yang terpenting adalah menjadi orang kaya, punya rumah, kendaraan, perhiasan serta uang yang banyak. Kesuksesan hidup hanya dinilai dari tumpukan materi.
Zaman sekarang orang yang kaya, itulah yang dipandang, orang yang miskin akan dijauhi. Mirisnya, terkadang saudara sekandung pun juga dijauhi karena kemiskinan atau status sosialnya lebih rendah. Sungguh sangat di sayangkan sekali karena harta dijadikan tolok ukur di zaman sekarang ini.
Ini terjadi karena kurangnya ilmu agama atau pemahaman akan Islam dalam diri kita. Kita berasa akan hidup selamanya di dunia ini, padahal kalau kita mati. Suami yang tampan, istri yang cantik, anak-anak yang lucu, itu akan kita tinggalkan semuanya. Begitu juga dengan harta, rumah yang besar, mobil, juga akan kita tinggalkan. Tidak satupun yang bisa kita bawa ke dalam tanah. Yang hanya menemani kita ketika sudah meninggal dunia adalah amal. Maka, sebaik-baiknya kehidupan adalah dengan mengumpulkan amal-amal jariyah sebagai bekal kematian nanti.
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya: "Apabila anak Adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya." (HR Muslim No. 1631).
Dunia ini hanya sementara, akhirat selamanya. Marilah kita menjadi orang yang cerdas yaitu orang yang senantiasa mengingat kematian. Jadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup kita. Mari kita memperbaiki tujuan hidup kita. Jadikan semua yang kita lakukan bernilai pahala.
Wallahu a'lam
Via
Nafsiah
Posting Komentar