Opini
Refleksi Peringatan Sumpah Pemuda
Oleh: Sunaini, S.Pd, CTrQ.
(Aktivis Muslimah dan Pemerhati Remaja)
TanahRibathMedia.Com—Pemuda adalah harapan masa depan peradaban yang gemilang. Di pundaknya terdapat amanah yang seharusnya dipikul, dipikirkan dan digerakkan untuk meraih cita-cita yang besar. Butuh pengorbanan dan usaha yang maksimal.
Bulan Oktober tepatnya setiap tanggal 28 diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda, dimana mengingatkan kepada ikrar pemuda-pemuda untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia dan terbebas dari penjajahan Belanda. Hingga Oktober 2023 peringatan pun terus dilakukan di berbagai instansi lembaga pemerintahan, pendidikan, sosial masyarakat dan keagamaan. Ketika pelaksanaan berlangsung, pun tidak terlewatkan adanya sambutan dari pihak terkait. Salah satunya isi sambutan dari Presiden Joko Widodo adalah mengajak para pemuda untuk memajukan Indonesia dan mengajak kepada seluruh elemen masyarakat agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. (beritasatu.com, 28-10-23).
Selain pidato dari Presiden, pernyataan senada juga sering didengar dari berbagai pihak terkait sambutan di hari Sumpah Pemuda tersebut. Semua mengajak dan membangkitkan semangat para pemuda.
Pemuda Hari Ini dalam Sistem Kapitalisme
Harapan besar yang kerap kali ditujukan kepada pemuda untuk dapat memajukan bangsa, agama dan negara tidak terlepas dari pengaruh sebuah sistem. Ketika sebuah negara menganut sistem yang bukan berasal dari Islam seperti kapitalisme-sekulerisme maka output yang diharapkan berujung kepada income perekonomian semata. Atau bahasa sederhannya materi dijadikan orientasi dalam kemampuan yang dimiliki.
Selain itu, sistem kapitalisme melahirkan pemuda yang berpikiran pragmatis individualistis. Yaitu ukuran keberhasilan itu selain dinilai dari materi, juga bersifat hanya menyelamatkan diri sendiri. Berada di zona nyaman yang terpenting diri sejahtera, orang lain bukan menjadi urusannya. Sehingga tantangan dan pengorbanan yang dilewatinya sekadar kepada kesuksesan materi saja.
Adapun berbagai program yang disampaikan untuk memajukan bangsa pada peringatan hari Sumpah Pemuda, seharusnya menjadi refleksi bagi kita bersama. Di tengah banyaknya program kepemudaan justru muncul program pembajakan potensi pemuda dalam berbagai bidang. Maka, mari kita perhatikan bagaimana Islam memandang pemuda!
Program Pemuda dalam Sistem Islam
Islam memandang manusi dengan sebaik-baiknya potensi. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam Al-Qur'an yang berbunyi
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا
لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Artinya: "Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik." (QS Ali Imran:110)
Ayat di atas menjelaskan bahwa umat Islam adalah umat terbaik, dengan ciri menyukai dan mengajak kepada kebaikan serta menghindari diri dan mengajak banyak orang untuk mencegah dari keburukan. Standar baik dan buruk segala sesuatu ditinjau dari hukum yang telah ditetapkan oleh Allah Swt, bukan standar perasaan dan pikiran semata.
Islam senantiasa memperhatikan dan mengerahkan peran pemuda untuk membangun pemuda menjadi generasi yang dapat membangun peradaban Islam. Langkah pertama yang dilakukan harus dimulai dari sistem yang mendukung dari berbagai bidang dengan menjadikan Islam sebagai asas berpikir/ide (Ideologi Islam). Ideologi Islam dalam menghantarkan pemuda menjadi individu yang berkepribadian Islam. Output yang dihasilkan berorientasi pada kehidupan yang jauh ke depan yaitu negeri akhirat. Bukan orientasi kepentingan materi atau duniawi semata.
Tentunya kembali kepada aturan Islam adalah satu-satunya pilihan agar dapat mewujudkan pemuda harapan umat. Tidak untuk sebuah bangsa saja akan tetapi untuk kehidupan umat Islam di dunia. Dengan demikian Sumpah Pemuda tidak sekadar diartikan untuk kepentingan materi dan kemerdekaan suatu bangsa, tetapi Sumpah Pemuda adalah janjinya kepada Allah Ta'ala agar menjadi pemimpin di muka bumi untuk menjalankan syariat dari Allah Ta'ala.
Wallahu 'alam bisshawab.
Via
Opini
Posting Komentar