Tsaqafah
Gak Usah Pinjam Seratus!
Oleh: Maman El Hakiem
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Hal yang keliru, jika ada ungkapan yang mengatakan, "Agar silaturrahmi tidak putus, pinjam dulu seratus."
Alih-alih menyambungkan persaudaraan, kadang utang justru malah menjauhkannya. Orang yang biasanya saling sapa, gara-gara utang malah saling menghindar. Alasannya, tentu karena takut ditagih utang. Padahal, masalah utang harus jelas kapan waktu pembayarannya.
Utang-piutang merupakan salah satu perkara muamalah atau hubungan antar sesama manusia dalam syariat Islam yang hukumnya mubah, sedangkan menyambungkan tali silaturahmi itu wajib hukumnya.
"Dan jalinlah tali silaturahmi di antaramu terhadap mereka yang menyambung hubungan silaturahmi kepadamu." (QS Ar-Rum: 29).
Hikmah Perjalanan
Mengunjungi saudara atau kerabat yang tinggal jauh di luar kota adalah satu bentuk menyambung tali silaturahmi. Seperti perjalanan keluarga kami, kali ini menuju dua kota yang berbeda, yaitu Purwakarta dan Bogor, 25-26 Desember 2023. Sebuah perjalanan yang mengesankan, terlebih merupakan momen liburan anak sekolah dan pesantren.
Selama perjalanan, tidak lupa selalu memperhatikan apa saja yang terlihat, sekali pun tidak banyak perubahan. Namun, yang penting adalah menjadikan setiap langkah kehidupan ini selalu disertai zikrullah, yaitu mengingat Allah Swt. baik dengan hati maupun lisan atas segala apa yang telah diciptakan Allah di muka bumi.
Seperti halnya hujan yang turun dengan lembut, memberikan kesegaran dan memperkaya pengalaman kami. Ini mengingatkan bahwa kehidupan juga seperti cuaca, kadang cerah dan kadang berawan, tapi kita harus tetap bersyukur dan menerima dengan lapang dada. Tanda kebahagiaan seseorang tampak dari rasa syukurnya.
Dengan hati yang penuh rasa syukur dan semangat baru, perjalanan ke Purwakarta dan Bogor menjadi titik balik penting dalam mencari hikmah kehidupan. Silaturahmi dan momen-momen kecil selama dalam perjalanan itu membuat kami menyadari keindahan sederhana hidup dan pentingnya menjaga hubungan dengan orang-orang di sekitar kita, terlebih yang telah lama tidak berjumpa, bahkan mungkin dengan sahabat dari orang-orang yang telah tiada meninggal mendahului kita.
Khatimah
Ingatlah selalu jejak-jejak kebaikan dari mereka yang telah tiada. Tidak boleh kita memutuskan tali silaturahmi dengan kerabat dan para sahabat terbaiknya. Mereka yang memutuskan tali silaturahmi terancam dengan makna hadis berikut ini, dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda,
"Tidak masuk surga orang yang memutuskan tali silaturahmi." (HR Muslim).
Dan hadis dari Abdullah bin Amr, Rasulullah saw. bersabda, "Rahim (hubungan kekeluargaan) akan dihubungkan dengan Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih). Barangsiapa menjalinnya, niscaya Allah akan menjaganya, dan barangsiapa yang memutuskannya, niscaya Allah juga memutuskannya. (HR Al-Bukhari).
Jadi kesimpulannya, tetaplah menjalin silaturahmi dan jangan terputus hanya karena gara-gara utang seratus. Utang wajib dibayar tapi jangan sampai putus tali silaturahmi. Karena hanya dengan tetap menjalin silaturahmi, bisa jadi solusi, ada kemudahan, dan banyak kebaikan yang didapatkan. Bukankah Allah Swt. akan selalu memberikan dua jalan kemudahan di balik setiap kesulitan yang kita hadapi, asalkan ia berusaha untuk mencari solusinya dengan ajaran syariat Islam.
Wallahu'alam bish Shawwab
Via
Tsaqafah
Posting Komentar