Tsaqafah
Gimik Aneh Calon Pemimpin
Oleh: Maman El Hakiem
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Gimik atau gimmick menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBII) adalah gerak-gerik tipu daya aktor untuk mengelabui lawan peran. Dalam dunia politik terutama menjelang pemilihan pemimpin sering kali diwarnai oleh berbagai gimik dan tingkah laku aneh dari para calonnya. Salah satu contoh yang paling mencolok adalah ketika seorang calon wakil presiden memberikan saran yang kontroversial terkait kesehatan ibu hamil.
Dalam sebuah acara kampanye, calon tersebut mengusulkan agar ibu hamil mengonsumsi asam sulfat demi kesehatan janin mereka. Padahal, apa yang sebenarnya dimaksudkan adalah asam folat, nutrisi penting untuk perkembangan bayi yang seharusnya diambil ibu hamil.
Reaksi masyarakat terhadap saran yang mencengangkan ini pun bermacam-macam. Bagi mereka yang masih awam tentu tidak mengerti, dan dianggap istilah yang tidak begitu penting. Namun, jika kata-kata tersebut dicerna apa adanya, orang akan banyak khawatir akan dampak kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh konsumsi asam sulfat, sebuah zat kimia yang jelas berbahaya bagi tubuh manusia.
Dalam ilmu kimia terdapat perbedaan antara asam sulfat dan asam folat. Asam folat (vitamin B9) dan asam sulfat adalah dua zat yang berbeda dalam kategori yang berbeda. Asam folat, juga dikenal sebagai vitamin B9, merupakan vitamin larut air yang penting untuk sintesis dan perbaikan DNA, serta pertumbuhan sel. Sebaliknya, asam sulfat adalah senyawa kimia yang terbentuk dari reaksi antara suatu basa dan asam sulfurik.
Jadi, perbedaan utama antara keduanya adalah fungsi dan sifat kimianya. Asam folat berperan dalam metabolisme sel dan asam nukleat, sedangkan asam sulfat adalah senyawa kimia yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi kimia dan industri.
Menjadi Berita Viral
Kejadian ini kemudian menjadi sorotan media dan menjadi salah satu contoh ekstrem dari upaya calon pemimpin untuk menonjolkan diri dengan memberikan saran kesehatan yang keliru. Gimik semacam ini menimbulkan pertanyaan serius tentang pemahaman dan pengetahuan calon pemimpin terhadap isu-isu kesehatan yang sangat penting bagi masyarakat.
Namun, sementara kontroversi tersebut menciptakan sorotan publik, banyak yang merasa bahwa calon pemimpin seharusnya lebih berhati-hati dan memastikan bahwa informasi yang disampaikan benar-benar dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat. Kesalahan dalam memberikan saran kesehatan, terutama terkait dengan ibu hamil, dapat memiliki konsekuensi serius dan tidak dapat dianggap enteng.
Dalam menghadapi gimik semacam ini, masyarakat diharapkan untuk lebih cermat dan kritis dalam menilai proposal dan saran yang diajukan oleh calon pemimpin. Pendidikan dan pemahaman terhadap isu-isu kesehatan yang mendasar menjadi kunci dalam memastikan bahwa pilihan pemimpin nantinya dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Pentingnya Visi Calon Pemimpin
Dalam kacamata syariat Islam, visi seorang calon pemimpin itu sangat penting karena akan menunjukkan harapan rakyat akan masa depannya, dan tentunya menjadi tanggungjawab calon tersebut jika nanti terpilih. Al-Qur'an dan Hadis memberikan petunjuk tentang pentingnya visi dalam kepemimpinan. Berikut adalah beberapa dalil yang menggarisbawahi urgensi visi seorang pemimpin:
Pertama, dalil yang bersumber dari Al-Qur'an Surah Al-Mu’minun (23:1-11), "Sesungguhnya, telah beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) mereka yang khusyuk dalam shalatnya, dan mereka yang menjauhkan diri dari perkara yang sia-sia."
Ayat ini mencerminkan perlunya pemimpin yang memiliki keimanan yang kuat dan fokus pada tujuan yang benar, menunjukkan pentingnya visi yang jelas dalam kepemimpinan.
Kedua, bisa juga dilihat dalam Al-Qur'an Surah Al-Hasyr, ayat 18-19), tentang seruan terhadap orang-orang yang beriman, supaya bertakwa kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Ayat ini menekankan pentingnya visi jangka panjang yang mencakup kepedulian terhadap akhirat. Seorang pemimpin yang memiliki visi akhirat seperti ini akan membimbing masyarakat menuju kebaikan dunia dan akhirat.
Sementara hadis Nabi Muhammad saw. berikut ini juga bisa dijadikan rujukan,
"Seorang pemimpin adalah pengembala dan dia akan ditanya tentang pengembalaannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya dan dia akan ditanya tentang pengembalaannya. Seorang wanita adalah pengembala dalam rumah suaminya dan dia akan ditanya tentang pengembalaannya."
Hadis ini menegaskan bahwa pemimpin bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus memiliki visi yang jelas untuk membimbing dengan bijaksana dan adil. Pun di dalam Hadis Riwayat Abu Hurairah,
"Apabila tidak ada pimpinan di suatu kaum, maka kekacauan akan menyebar di seluruh tempat."
Indikasi hadis ini sebenarnya menunjukkan kebutuhan akan pemimpin yang memiliki visi kuat untuk mencegah kekacauan dan memimpin masyarakat menuju kemajuan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Al-Qur'an dan Hadis menekankan pentingnya visi dalam kepemimpinan untuk mencapai tujuan yang baik dan memberikan pedoman yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Visi yang jelas dan berlandaskan nilai-nilai agama dapat membimbing pemimpin dan masyarakat menuju kebaikan dunia dan akhirat.
Wallahu'alam bish Shawwab.
Via
Tsaqafah
Posting Komentar