Opini
Harusnya Rapor Bukan Sekadar Angka
Oleh: Maman El Hakiem
TanahRibathMedia.Com—Rapor adalah kata baku yang diserap dari bahasa Inggris, yaitu report yang artinya laporan. Dalam hal ini laporan akademis yang diterima orang tua atau wali dari anak yang sedang menjalani pendidikan di sekolah tertentu.
Pendidikan adalah kunci menuju masa depan yang cerah bagi setiap anak. Namun, sering kali kita terjebak dalam pandangan bahwa rapor anak adalah satu-satunya ukuran kualitas pendidikan dan masa depan mereka. Sebagai orang tua, penting untuk memahami makna sebenarnya di balik nilai-nilai rapor agar dapat memberikan motivasi yang benar kepada anak-anak.
Pertama, rapor bukan satu-satunya penentu masa depan. Rapor sekolah hanyalah gambaran singkat dari progres akademis anak. Kualitas pendidikan dan masa depan mereka tidak dapat direduksi hanya pada angka-angka di lembar rapor. Anak memiliki potensi dan bakat yang mungkin tidak selalu tercermin dalam nilai-nilai tersebut.
Kedua, giat belajar sebagai proses pembelajaran. Memberikan motivasi untuk giat belajar seharusnya bukan hanya untuk meraih nilai tinggi, tetapi lebih pada proses pembelajaran itu sendiri. Menghargai upaya anak dalam memahami materi, mengatasi kesulitan, dan bertumbuh sebagai individu yang suka belajar adalah inti dari pendidikan yang berkualitas.
Ketiga, tanggung jawab bersama orang tua dan guru. Kualitas pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga orang tua. Dukungan dan pengawasan yang bijak dari orang tua sangat penting dalam membentuk karakter, kebiasaan belajar, dan sikap positif terhadap pendidikan.
Keempat, mengidentifikasi potensi dan bakat anak. Dalam hal ini, sejatinya setiap anak memiliki keunikan dan potensi yang berbeda. Orang tua perlu melibatkan diri dalam mengidentifikasi dan mendukung potensi serta bakat anak, bahkan jika itu tidak selalu tercermin dalam nilai akademis. Pembelajaran di luar kelas, seperti seni, olahraga, atau aktivitas sosial, juga merupakan bagian integral dari pendidikan yang holistik.
Dan terakhir, kelima, membangun motivasi intrinsik. Mendorong anak untuk menemukan motivasi intrinsik mereka dalam belajar akan membantu mereka menjalani perjalanan pendidikan dengan lebih bermakna. Ketika anak menemukan kegembiraan dan kepuasan dalam pembelajaran, mereka lebih cenderung bertahan dan berkembang secara positif.
Dengan demikian, rapor anak seharusnya bukan sekadar angka yang menjadi beban berat yang menggantung di pundak mereka, melainkan pijakan untuk terus melangkah maju. Orang tua, guru, dan anak-anak berada dalam perjalanan pendidikan bersama. Dengan memahami makna sebenarnya di balik rapor, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung, memotivasi, dan memberdayakan anak-anak untuk meraih potensi terbaik mereka. Allah Swt. mengisyaratkan akan pentingnya pendidikan agar seseorang bertambah pengetahuannya. "Dan katakanlah: 'Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.'"
(QS Taha 20:114).
Namun, bukan hanya pengetahuan yang di dapat akan tetapi pengamalan dari ilmu itu sendiri yang kelak bisa amal jariah yang akan terus mengalirkan pahala bagi orang tuanya. "Terputuslah amal seseorang setelah meninggal dunia, kecuali tiga hal berikut, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, atau anak salih yang mendoakan kedua orangtuanya." (HR Muslim).
Wallahu'alam bish Shawab.
Via
Opini
Posting Komentar