SP
Mengembalikan Mental Remaja dengan Islam
Oleh: Warjianah
(Muslimah Peduli Generasi)
TanahRibathMedia.Com—Belum lama kasus bunuh diri seorang mahasiswi di Semarang, kini kasus bunuh diri kembali terjadi di Bandung. Seorang siswi SMA N 3 Bandung, meloncat dari lantai 3. Kasus bunuh diri ini, mendapat simpati dari Komisioner KPAI Diyah Puspitarini, beliau mengungkapkan selama bulan Januari - November 2023 terdapat 37 aduan kasus mengenai anak mengakhiri hidupnya. Kasus ini terjadi pada usia rawan ( kelas 5-6 SD) , kelas 1 dan 2 SMP, kelas 1 dan 2 SMA. (Republika. Co.id, 28-11-2023).
Sejumlah kasus yang terjadi pada anak remaja tidak lain karena sistem saat ini, ketika mereka menghadapi sebuah persoalan, namun bingung menyelesaikannya. Sejatinya mereka terserang mental Ilness, mudah rapuh ketika menghadapi masalah. Belum lagi berbagai faktor seperti:
Pertama, peran orang tua. Yang mana di sistem saat ini, para orang tua banyak disibukkan dengan mencari nafkah. Alasan tak lain karena tuntutan biaya kehidupan yang tinggi sehingga melupakan perannya untuk mendidik anak. Sistem kapitalisme berhasil menjerat kehidupan hari ini. Biaya hidup yang tinggi dan jauhnya manusia dari pemahaman Islam, membuat tanggung jawab sebagai orang tua juga makin berat. Alhasil yang dipikirkan hanyalah kebutuhan materi saja.
Kedua, peran masyarakat. Begitu pun peran masyarakat yang bersifat individual, memunculkan sifat acuh terhadap sebuah masalah. Kurangnya kontrol sosial, sehingga menganggap bahwa masalah orang lain bukanlah masalah dirinya.
Ketiga, peran negara. Saat ini, negara hanya menindaklanjuti kasus serupa ketika sudah terjadi. Padahal peran negara begitu sangat penting terhadap masa depan remaja. Sayangnya, saat ini negara hanya bisa menyediakan jasa konsultasi dan lembaga hukum. Tanpa menyelesaikan tuntas akar masalahnya yakni perubahan sistem kehidupan. Dari kapitalisme menuju Islam.
Mengembalikan Mental Remaja
Jika nafas Islam tumbuh pada remaja saat ini, mereka tidak gampang rapuh menghadapi sebuah persoalan yang menimpa pada diri mereka. Jika mereka mengalami persoalan yang menimpa pada dirinya. Tak lain mereka akan kembali ke alur wilayah qadha ( ketetapan Allah), mereka akan berusaha menerima lapang semua yang berbentuk qadha, baik rasa sedih, susah dan senang. Semua pahit manis kehidupan kan selalu menghampiri. Namun ingatlah bahwa semua itu adalah ujian dari Allah Swt..
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ"
Artinya: "Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS Al Baqarah: 155).
Sudah seharusnya kita semua, khususnya para remaja untuk belajar dan memahami Islam secara kafah (menyeluruh), sebab hanya Islamlah agama yang memberikan solusi atas semua permasalahan hidup manusia.
Wallahua'lam bishawab
Via
SP
Posting Komentar