Opini
Pembangunan Infrastruktur, Manfaat atau Musibah?
Oleh: Sunaini, S.Pd, CTrQ.
(Aktivis Muslimah)
TanahRibathMedia.Com—Saat ini kita menyaksikan begitu banyaknya proyek pembangunan di negeri ini, baik dalam tahapan perencanaan ataupun yang sedang berlangsung. Proyek pembangunan atau yang dikenal dengan pembangunan infrastruktur begitu gencar dilakukan di wilayah perkotaan, yang seyogianya membuat tata ruang kehidupan makin sempit.
Para penguasa dan pengusaha terus menggaungkan bahwa proyek infrastruktur ini dapat mempercepat laju pertumbuhan perekonomian. Namun, jika diperhatikan seiring gencarnya pembangunan kerap kali menimbulkan masalah baru seperti polusi udara dan banjir. Wilayah perkotaan sering dilanda banjir ketika curah hujan deras meskipun hujannya tidak lama. Alhasil juga berdampak pada kerusakan pipa-pipa penampung saluran air karena tidak mampu menampung derasnya debit air.
Selain itu fakta yang tidak terbantahkan ketika biaya pengadaan infrastruktur yang selangit kemudian ada korupsi di dalamnya sehingga berujung merugikan rakyat. Tentu kondisi ini menjadi tanda tanya, bukankah pembangunan seharusnya menjadi bermanfaat atau malah musibah bagi rakyat? Jika memberikan manfaat, siapkah pihak yang diuntungkan?
Sistem Kapitalisme adalah Sistem Rusak Menyengsarakan
Segala kerusakan yang terjadi akibat paradigma yang salah terhadap kehidupan. Dimana materi menjadi standar kesuksesan kehidupan, sedangkan materi dalam sistem kapitalisme dipisahkan dari ruh. Begitupun aturan Allah Subhanahu wa Ta'ala dicampakkan atau tidak digunakan sebagai standar baik dan buruknya perbuatan.
Di sisi lain, para penguasa begitu antusias mempercepat laju pembangunan. Berbagai upaya pun dilakukan, seperti meningkatkan konektivitas dengan berbagai pihak di kawasan tersebut agar mobilitas barang, jasa dapat lebih lancar untuk tujuan perekonomian tersebut. Dalam sistem kapitalisme tolok ukurnya berdasarkan untung dan rugi. Pada dasarnya tidak pernah berpihak kepada rakyat dan bahkan sangat memungkinkan manut terhadap pesanan para pemilik modal.
Pemilik modal menempatkan asas modal sedikit-dikitnya dengan untung sebesar-besarnya sehingga tidak sedikit yang abai terhadap lingkungan sekitar.
Seharusnya rakyat dapat menghirup udara segar dan kemudahan, justru pada kenyataannya mendapatkan perlakuan yang buruk seperti penggusuran, ruang hidup yang sempit, hingga rutinnya pemadaman listrik dan air.
Padahal kesemuanya ini merupakan kebutuhan mendasar bagi rakyat. Beginilah bobroknya sistem kapitalisme yang menyengsarakan rakyat. Keuntungan dan keberpihakan hanyalah untuk mereka yang berkuasa dan bagi para pemilik modal besar.
Islam Membawa Keselamatan
Di dalam sistem pemerintahan Islam, pembangunan berorientasi kepada kemaslahatan umat. Hal itu disebabkan karena paradigma pembangunan dalam sistem Islam ditujukan untuk memudahkan dalam aktivitas beribadah.
Negara akan menjamin kebutuhan individu rakyatnya juga kebutuhan secara komunal tanpa memandang bulu. Sehingga pembangunan dapat dinikmati oleh rakyat di perkotaan hingga wilayah pelosok. Proyek pembangunan dalam Islam sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara yang diiringi dengan rasa keimanan. Melibatkan ahli yang kompeten yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, sehingga tidak ada celah bagi para koruptor.
Negara juga menutup pintu investor asing dan privatisasi. Karena biaya pembangunan diambil dari kas negara ataupun dari Baitul Mal yang bersumber dari hasil pengelolaan sumber daya alam yang maksimal.
Tujuan pembangunan dalam Islam tidak terlepas dari upaya mendekatkan diri kepada Allah. Sehingga akan terus memperhatikan keselamatan kerja dan dampak bagi lingkungan sekitar. Senantiasa memperhatikan unsur penciptaan dan fungsi manusia diciptakan sebagai Khalifah fil Ardl yang harus menjalankan perintah Allah. Sehingga rakyat akan merasakan manfaat dari proyek pembangunan. Begitulah paradigma pembangunan dalam politik Islam.
Oleh sebab itu, tidak ada solusi dari segala kerusakan kecuali kembali kepada Allah dan hanya mengambil aturan yang bersumber dari Islam. Sistem Islam sejatinya membawa keberkahan dan keberuntungan baik di kehidupan dunia maupun di kehidupan akhirat nanti.
Wallahu 'alam bisshawab.
Via
Opini
Posting Komentar