Opini
Stunting Masih Genting dalam Sistem Kapitalisme
Oleh: Pudji Arijanti
(Pegiat Literasi Untuk Peradaban)
TanahRibathMedia.Com—Stunting masih menjadi perbincangan dan penanganan serius yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Penanganan stunting dari tahun ke tahun tak kunjung mendapatkan penyelesaian. Padahal pemerintah telah melakukan berbagai program, namun program-program tersebut tak satupun menyentuh akar.
Stunting berkolerasi dengan masa depan bangsa, karena erat kaitannya dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Rahmad Handoyo, Anggota Komisi IX DPR RI menyoroti jika penanganan stunting belum optimal, sehingga masyarakat diminta turut terlibat dalam program stunting. (Beritasatu.com,1-12-2023)
Lambatnya penurunan stunting terdapat
banyak faktor yang mempengaruhi. Salah satunya adalah perilaku korupsi pada kalangan pejabat. Faktanya terdapat pendanaan stunting tidak digunakan sebagaimana mestinya ataupun terdapat penyelewengan dana di tingkat daerah yang digunakan untuk keperluan rapat dan perjalanan dinas.
Hal ini menjadi salah satu tantangan di level pelaksanaan yang terdapat banyak kendala. (Beritasatu.com,30-11-2023).
Sulitnya menyelesaikan persoalan stunting di negeri ini, padahal gangguan stunting tidak hanya mempengaruhi sistem tumbuh kembang anak semata, kecerdasan anak pun juga jadi taruhan di masa yang akan datang. Miris, kondisi memprihatinkan dialami oleh keluarga-keluarga kurang mampu di negeri kaya raya. Jika dipahami stunting juga dipengaruhi oleh rendahnya tingkat pendidikan, sanitasi yang buruk, sulit mendapatkan air bersih, layanan kesehatan yang tidak sebagaimana mestinya diterima masyarakat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa sekitar 20% kasus stunting terjadi sejak anak berada dalam kandungan. Sebenarnya stunting bisa dicegah ketika bayi masih dalam kandungan. Dengan mencukupkan asupan gizi bagi ibu hamil sehingga janin cukup memperoleh nutrisi. Ketika bayi lahir menjadi bayi yang sehat.
Rakyat membutuhkan asupan cukup gizi. Tetapi, menghadirkan makanan seimbang cukup gizi, dibutuhkan keluarga yang mampu memenuhi. Namun jika kemiskinan yang menjadi persoalan keluarga-keluarga Indonesia, bagaimana mungkin makanan bergizi dapat terbeli? Rakyat kehilangan pekerjaan karena PHK, kekayaan tidak merata makin menambah penderitaan masyarakat.
Sulitnya menurunkan angka stunting, karena kemiskinan makin ekstrem sehingga rakyat tak mampu memenuhi kebutuhan dasar. Sedangkan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan stunting masih berkutat pada tataran individu, dengan meminta masyarakat turut berperan pada program stunting.
Padahal stunting adalah persoalan besar, persoalan bangsa tentu saja tak mampu diselesaikan oleh individu/masyarakat. Pun juga, masalah stunting di Indonesia tergolong kronis, terlebih lagi di 14 provinsi yang presentasinya melebihi angka nasional.
Kapitisme Penghalang Kesejahteraan Rakyat
Secara hakiki sistem kapitalisme menghalangi kesejahteraan rakyat. Bahkan seorang ayah kesulitan menafkahi keluarganya. Sistem kapitalisme meniscayakan pemilik modal mengelola Sumber Daya Alam dan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Seharusnya, pengelolaan Sumber Daya Alam dikelola sendiri oleh negara, sehingga dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Kaya ataupun miskin.
Oleh karenanya stunting tak mungkin berakhir selama negara masih menerapkan sistem ekonomi kapitalisme. Stunting dapat dihilangkan jika persoalan sesungguhnya dapat terselesaikan yakni kebutuhan dasar rakyat terpenuhi. Sejatinya Allah Swt..telah menganugerahkan negeri ini kekakayaan alam yang luar bisa. Namun pengelolaannya diberikan kepada individu dan asing sehingga rakyat tak memperoleh apapun selain kesengsaraan.
Sistem Islam, Solusi Hakiki
Sungguh rakyat di negeri ini begitu menderita dengan penerapan sistem kapitalisme. Padahal Islam memiliki sistem ekonomi yang mampu mewujudkan kebutuhan rakyat seperti sandang, pangan, papan individu per individu. Termasuk kesehatan, pendidikan dan sebagainya.
Sistem Islam dengan mudah menciptakan lapangan pekerjaan yang memadai bagi kepala rumah tangga. Karena bekerja adalah hal yang wajib bagi seorang kepala rumah tangga. Ketika seorang ayah memiliki pekerjaan, sebuah keluarga akan terpenuhi segala kebutuhannya.
Selain itu seorang pemimpin dalam sistem Islam akan memastikan segala kebutuhan rakyat terpenuhi, dengan memastikan kemampuan daya beli bahan pangan masyarakat. Dihilangkan segala bentuk penyimpangan yang membuat masyarakat sulit mendapatkan bahan pangan. Dengan dihapusnya monopoli pasar, penimbunan-penimbunan dan lain-lain. Yang membuat bahan pangan sulit dibeli karena harga-harga yang tak terkendali.
Di sisi lain penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai adalah hal utama bagi seorang pemimpin yang harus dipenuhi, karena kesehatan merupakan kebutuhan dasar publik. Sehingga tak ada lagi kasus gizi buruk dan bayi sakit-sakitan. Karena semua masyarakat mudah mengakses fasilitas kesehatan. Tak ada lagi sulitnya memeriksakan kesehatan.
Demikianlah, tak ada sistem sempurna sesempurna sistem Islam di dunia ini.
Karena sistem ini telah terbukti berjaya 13 abad lamanya melalui institusi politik kaum muslimin melalui Khil4f4h Islamiyah. Lalu apalagi yang membuat ragu?
Wallahu'alam bisshawab.
Via
Opini
Posting Komentar