Reportase
167 Muslimah Kota Banjar Hadiri Talk Show Agenda Risalah Akhir Tahun 2023
TanahRibathMedia.Com—"167 Muslimah Kota Banjar Hadiri Agenda Risalah Akhir Tahun 2023," tutur panitia Risalah Akhir Tahun, Ahad (31-12-2023).
Peserta yang hadir, kata panitia, berasal dari berbagai kalangan, lintas profesi dan lintas usia, yang berada di Kota Banjar Jawa Barat.
Agenda yang diselenggarakan berlangsung kurang lebih sekitar tiga setengah jam. Antusiasme peserta terlihat dari semangatnya dalam menyimak materi dan mengajukan pertanyaan.
Aktivis muslimah peduli generasi, Ustazah drh. Mei Widiati, M. Pd. sebagai pembicara pertama memaparkan fakta kehidupan dalam sistem kapitalisme.
"Ketika negara diatur dengan sistem kapitalisme yang mana pemerintah akan melaksanakan program pembangunan jalan tol Getaci dan bendungan Leuwi Keris di Jawa Barat. Program tersebut merupakan salah satu dari banyak proyek nasional yang merampas ruang hidup bagi perempuan dan generasi," jelasnya.
Karena program yang dijalankan pemerintah, lanjutnya, dalam sistem kapitalisme adalah demi keuntungan pengusaha bukan untuk kepentingan rakyat. Pembangunan sarana umum melalui jalan investasi merupakan penjajahan gaya baru yang akhirnya akan menimbulkan konflik karena terjadi perebutan lahan dan pengalihfungsian lahan pertanian yang berdampak berkurangnya produksi pangan nasional.
Ustazah Mei, sapaan akrabnya menilai bahwa ruang hidup perempuan dan generasi saat ini terenggut oleh regulasi penguasa yang pro terhadap oligarki.
"Terenggutnya ruang hidup perempuan dan generasi saat ini akibat regulasi yang pro terhadap oligarki, kepemilikan umum dikuasai oleh segelintir orang saja," tukasnya.
Hilangnya ruang hidup ini, tandasnya, otomatis menghilangkan pula rasa aman dan nyaman serta menimbulkan konflik ekonomi bagi perempuan dan generasi.
Selanjutnya, pembicara kedua, yakni Ustazah Ummu Sholehatunnisa aktivis muslimah peduli generasi memaparkan bagaimana Islam memberikan solusi.
"Oleh karena itu, penting bagi kita mengembalikan Islam sebagai perisai hakiki dalam kehidupan. Islam telah memberikan solusi terhadap penguasaan kepemilikan," ujarnya.
Di dalam Islam, sistem kepemilikan dibagi menjadi tiga yaitu kepemilikan individu, kepemilikan umum serta kepemilikan negara. Dengan demikian tidak akan ada penguasaan lahan individu secara paksa meskipun untuk membangun jalan tol. Pembebasan lahan harus dengan kerelaan dari penduduk, bukan paksaan dari pemerintah.
Ummu Sholehah, sapaan akrabnya juga menegaskan bahwa swastanisasi adalah haram.
"Perampasan kepemilikan umum serta penguasaan lahan oleh swasta dikategorikan perbuatan yang haram," jelasnya.
Akibat penerapan sistem bobrok sekuler kapitalisme saat ini, imbuhnya, menjadikan keadaan wanita dan generasi menjadi rapuh dan terpuruk jauh dari predikat khoiru ummah.
Terakhir, ia menekankan pentingnya dakwah di tengah-tengah umat untuk kembali kepada syari'at Islam secara kaffah dengan mengikuti metode Rasulullah saw..
"Karena itu, penting bagi kita mengembalikan sistem Islam dalam kehidupan individu, masyarakat, dan negara dan menyadarkan umat untuk terikat kepada Islam secara kafah dengan melakukan dakwah sesuai tahapan dakwah Rasulullah saw. yaitu pembinaan intensif, kemudian interaksi dengan umat dan menerapkan Islam kaffah dalam bingkai sebuah negara," pungkasnya. []Ummu Fathin
Via
Reportase
Posting Komentar