Opini
Aborsi Marak, Mau Sampai Kapan?
Oleh : Lia Purwati
(Penulis, Penggiat Literasi Islam, Pekanbaru-Riau)
TanahRibathMedia.Com—Mempunyai keturunan adalah dambaan bagi setiap pasangan suami dan istri. Kehadiran buah hati yang sangat dinantikan membuat pasangan suami istri rela menghabiskan dana besar dan ikhtiar maksimal untuk merasakan hangatnya memiliki keturunan.
Namun tidak demikian dengan sebuah hubungan yang dijalin secara terlarang. Kehadiran malaikat kecil ini justru menjadi sebuah aib yang mesti ditutupi. Bahkan, tidak jarang ada orang atau pasangan yang tega menghabisi nyawa yang tak berdosa. Bagaimana pandangan Islam dan apa solusinya?
Dilansir dari rri.co.id/kriminali, (21-12-2023) Polisi menemukan janin bayi yang dibuang ke septic tank saat mengungkap praktik aborsi ilegal diapartemen Gading Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Rabu, 20-12-2023.
Miris!
Kasus aborsi sudah sering sekali terjadi. Seolah-olah tidak ada titik terang untuk menangani kasus ini. Perempuan yang seharusnya menjadi fitrah untuk melahirkan generasi yang tangguh, kini malah menjadi perusak generasi itu sendiri.
Mirisnya lagi, pelaku aborsi ini ternyata juga banyak berasal dari kalangan remaja yang masih duduk dibangku sekolah. Dan tidak jarang aborsi tersebut dilakukan lantaran permintaan sang ibu yang malu mengetahui anaknya hamil diluar nikah.
Kehidupan Sekuler Perusak Generasi
Pada dasarnya, pergaulan yang bebas dan tidak terarah lah yang menyebabkan maraknya kasus aborsi. Dengan pergaulan yang dibiarkan bebas bahkan tanpa batasan sudah pasti akan melahirkan banyaknya perilaku-perilaku merusak lainnya. Seperti seks bebas, narkoba atau penggunaan obat-obatan terlarang, pesta miras, hingga aborsi yang tak ada habisnya.
Hawa nafsu dijadikan sebagai landasan dalam berperilaku tanpa memedulikan perbuatan tersebut buruk atau tidak, halal atau haram. Yang terpenting hanyalah nafsu terpuaskan, sekalipun bukan dengan pasangan halal. Beginilah sesungguhnya kehidupan sekuler yang dibangun oleh sistem yang rusak, yaitu kapitalisme.
Tidak heran muncul generasi-generasi yang buta terhadap hukum syariat (agama), minim pengetahuan tentang perbuatan halal ataupun haram, dan selalu mengedepankan hawa nafsunya. Inilah bukti nyata kebobrokan sistem sekuler kapitalisme. Di mana aturannya dibuat oleh manusia yang serba kekurangan dan banyak kelemahan.
Islam Mengatur Pergaulan
Setiap manusia yang hidup telah Allah berikan berbagai bentuk naluri, salah satunya adalah naluri nau'. Yaitu naluri berkasih sayang antar sesama, serta naluri untuk meneruskan keturunan. Saat naluri ini tidak terpenuhi, maka akan timbul kegelisahan dalam diri.
Meskipun manusia mempunyai fitrah ingin disayang, dicintai, dan dilindungi, namun Allah telah mengatur cara menyalurkan naluri kasih sayang tersebut. Yakni dengan cara menikah. Dengan pernikahan, seseorang bisa menyalurkan nalurinya tersebut dengan cara yang halal, diridai oleh Allah, dan tentunya bernilai ibadah.
Karena itu, Islam telah mengatur segala aktivitas kehidupan manusia berkaitan dengan penyaluran naluri ini. Begitu pula dengan sistem sanksi yang diberikan ketika individu melakukan pergaulan bebas, hingga menghilangkan nyawa manusia yang tidak berdosa. Semuanya diatur di dalam Islam.
Seseorang yang melakukan hubungan terlarang seperti seks bebas akan dikenai hukuman rajam bagi yang sudah menikah, dan cambuk yang belum menikah. Untuk aborsi sendiri, seorang Khalifah atau kepala negara akan memberikan sanksi berupa hukum takzir.
Laki-laki dan perempuan pun dijaga dari segi berpakaiannya agar tidak menimbulkan syahwat satu sama lain. Aturan ini tampak bagaimana Islam mengatur cara berpakaian yang menutup aurat baik laki-laki maupun perempuan. Tidak tabarruj, sehingga mengundang perilaku mesum atau perbuatan maksiat lainnya.
Akidah Islam ini adalah landasan dalam setiap perbuatan manusia. Bila setiap individu memiliki akidah yang kokoh dan tidak mudah goyah, maka tidak akan pernah terjadi kasus aborsi yang disebabkan pergaulan bebas. Hal ini tentunya harus didukung oleh sistem kehidupan yang baik, yang berasal dari Allah. Bukan diatur oleh sistem kehidupan sekuler seperti yang terjadi saat ini.
Kehidupan yang diatur oleh Islam niscaya akan memberikan ketenangan, dan solusi yang mendasar atas semua permasalahan. Perkara aborsi yang marak terjadi akan segera dituntaskan hingga keakarnya. Sehingga tidak akan lagi terulang masalah yang sama di masa depan.
Oleh karena itu, hanya dengan penerapan Islam dalam sistem kehidupan lah solusinya. Niscaya pergaulan bebas dan sejenisnya akan dapat dicegah, kriminalitas berkurang, dan kehidupan bermasyarakat pun penuh kedamaian dan ketenangan.
Wallahu a'lam bis-shawab.
Via
Opini
Posting Komentar