Tsaqafah
Adab Penentu Berkahnya Ilmu
Oleh: Sunaini
(Aktivis Muslimah)
TanahRibathMedia.Com—Adab dulu sebelum ilmu. Kalimat ini sering kita dengar serta tertulis dalam banyak tulisan. Lalu, bagaimana penjelasannya? Berikut ulasannya.
Sebagai seorang muslim menuntut ilmu itu wajib hukumnya, sebagai mana dalam sebuah hadis Rasulullah berkata,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” (HR Muslim).
Kata 'kulli muslim' atau setiap muslim mencakup laki-laki maupun perempuan kedudukannya dalam menuntut ilmu sama-sama wajib. Bahkan kewajiban itu hingga akhir hayatnya. Sebagaimana juga dalam sebuah hadis yaitu 'Utlubul ilma minal mahdi ilal lahdi' merupakan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abd Bar, artinya "tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat".
Ilmu apa yang wajib dituntut atau ditimba oleh seseorang? Yakni ilmu yang senantiasa dapat mengantarkan seorang hamba agar lebih kenal kepada Pencipta dan mengenal segala ciptaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mencakup ilmu akidah, fiqih, dan ilmu alat yang dapat menghantarkan seseorang kepada pemahaman Islam yang menyeluruh. Tercermin dalam aqliyah (pola pikir) maupun nafsiyah (pola sikap).
Perlu diketahui sebagai penuntut ilmu hendaknya wajib memahami adab ketika terhadap guru. Banyak kitab yang membahas tentang ada.
Pembahasan yang penulis uraikan, merujuk pada kitab Tadzkiratus Sami' wal Mutakallim Fii adabil 'Alami wal Muta'allim karya Imam Ibnu Jama'ah Al Kinani Asy-Syafi'i.
Dalam bab adab murid terhadap guru di antara pasal-pasalnya yaitu berteladan kepadanya dan menjaga kehormatannya. Melakukan istiharah dalam memilih guru, tunduk dan patuh kepadanya, melihatnya dengan pandangan penuh penghormatan, mengetahui hak-haknya dan tidak melupakan kebaikan-kebaikannya. Selain itu, sabar dan menahan diri dari perbuatan guru yang tidak ia senangi, meminta izin kepadanya untuk hadir dan duduk di majelisnya jika bukan pengajian atau pengajaran umum, duduk dengan sopan dan tenang saat menghadiri pengajarannya.
Kemudian, tidak diperkenankan bagi murid menanyakan hal-hal yang bernada merendahkan guru, semisal kata-kata “Kenapa kok gitu?," "Siapa yang bicara seperti ini,” atau kata-kata yang semisal dengannya. Selain itu, tidak boleh mendahului gurunya atau memotong perkataannya tatkala memberikan pengajaran meskipun ia telah mengetahuinya.
Nah, adab sebelum ilmu bisa disimpulkan ketika menuntut ilmu hendaknya sebagai murid memperhatikan adab-adab dalam berbicara dan bertingkah laku. Karena meraih rida guru itu sangat penting. Ketika guru itu senang dengan muridnya maka ilmu yang diterima muridnya akan berkah. Rida guru adalah jalan meraih keridhaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Oleh sebab itu marilah kita muhasabah diri agar lebih memperhatikan adab-adab dalam menuntut ilmu.
Wallahu 'alam bisshawab.
Via
Tsaqafah
Posting Komentar