Sastra
Perempuan dan Cuan
Oleh : Yetti
TanahRibathMedia.Com—Hari ini KemenPPPA berbahagia
Pemberdayaan perempuan berjaya
Indeks pembangunan gender naik tahun 2023
Pertanda perempuan ikut membangun bangsa
Itulah yang mereka sangka
Perempuan bekerja
Banting tulang untuk keluarga
Menduduki posisi strategis di mana pun berada
Menjadi aktor utama legislatif dan eksekutif negara
Dengan banyaknya perempuan yang berdaya
Bukti kesetaraan gender sukses mendunia
Ya... begitulah sistem sekuler kapitalis
Menganggap perempuan komoditas laris
Yang harus diberdayakan
Dimanfaatkan untuk meraup cuan
Dieksploitasi untuk ketenaran
Dilibatkan untuk mendapatkan kekuasaan
Dijadikan acuan indeks pembangunan
Namun,
Apakah benar demikian?
Apakah peran wanita hanya dihargai dengan cuan yang didapatkan?
Apakah memperkerjakan perempuan indikasi kebahagiaan?
Apakah benar indeks pembangunan bangsa tergantung kepada seberapa berdaya perempuannya?
Tidak!
Tentu saja tidak!
Perempuan hanyalah korban
Dari konspirasi di balik indeks pemberdayaan
Yang dirancang para kapitalis dan pemegang kekuasaan
Sejatinya mereka hanya menargetkan eksploitasi perempuan
Sebagai robot pencetak cuan
Mereka inginkan perempuan meninggalkan peran
Sebagai pengasuh dan pendidik utama generasi masa depan
Ketika perempuan meninggalkan rumah demi cuan
Permasalahan baru pun berdatangan
Mulai dari anak yang harus dititipkan
Pendidikan mereka ditelantarkan
Kasih sayang untuknya tak lagi diprioritaskan
Moral dan agamanya enggan ditumbuhkan
Cukup dimanja dengan handphone dan segepok uang jajan
Alhasil, anak tumbuh tanpa agama dan menjadi santapan lezat sistem kapitalisme yang kejam.
Ketika kemandirian ekonomi perempuan digaungkan
Peran laki-laki terlunturkan
Bakti kepada suami terabaikan
Cekcok rumah tangga meningkat tajam
Ketahanan rumahtangga roboh dan keluarga hancur tak terselamatkan
Yang berujung pada perceraian
Tapi, sangat berbeda dalam Sistem Islam
Peran perempuan sangatlah istimewa dan mulia
Ummu warobbatul bait, ibu pengatur rumahtangga
Madrasatul uula, pengasuh dan pendidik pertama
Mereka simbol tonggak peradaban
Ditangannya lah estafet kehidupan berikutnya dipertaruhkan
Hanya sistem Islam
Yang menjaga martabat dan melindungi peran perempuan
Dengan kualifikasinya mencentak generasi takwa masa depan
Maka digenggamannyalah letak kemajuan bangsa
Perempuan adalah tiang negara
Jika baik perempuannya, maka baiklah suatu negara
Jika rusak perempuannya, maka rusaklah suatu negara
Inilah fitrah yang diturunkan oleh Yang Maha Kuasa
Untuk menjalankan roda dunia
Agar penduduknya makmur dan sentosa
Kampar, 10 Desember 2024
Via
Sastra
Posting Komentar