Nafsiah
Sahabat Cerminan Diri
Oleh: Nuristika Sari Dewi
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Setiap manusia pasti memiliki sahabat, baik itu jumlahnya banyak ataupun sedikit. Terkadang seseorang senang bercerita atau bertukar pendapat dengan sahabatnya. Dia menjadikan sahabatnya sebagai teman curhat untuk mencari solusi dari masalahnya. Apapun itu kalau sudah bersama, maka akan lupa dengan waktu. Pun, terkadang terlalu asyik bercerita, sampai tidak ingat lagi kalau sudah membicarakan orang lain alias ghibah. Astagfirullah!
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah saw. beliau bersabda, “Seseorang tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang dia jadikan sebagai teman dekat.” (HR Abu Dawud).
Dari hadis di atas kita di peringatkan untuk berhati-hati dalam memilih sahabat, karena sahabat merupakan cerminan diri kita. Carilah sahabat yang bisa mendekatkan kita kepada Allah Swt.. Sahabat yang mengingatkan kita kepada kebaikan dan akhirat.
Jangan sampai kita salah dalam memilih sahabat, yang bisa mengakibatkan penyesalan. Dalam surah Al-Furqan ayat 27-29 Allah Swt. berfirman:
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata, 'Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan setan memang pengkhianat manusia.”
Jika seseorang berteman dengan orang yang suka meng-ghibah, maka dia pun akan terbawa juga untuk meng-ghibah, berteman dengan orang yang suka menghadiri majelis ilmu, maka dia pun akan ikut terbawa untuk menghadiri dan mencintai majelis ilmu. Lambat laun seseorang akan terbawa sikap sahabatnya.
“Perumpamaan teman yang baik dan yang jahat adalah seperti orang yang membawa minyak wangi dan tukang pandai besi. Yang membawa minyak wangi, boleh jadi dia memberimu, atau kamu membeli daripadanya, atau paling tidak kamu mendapatkan harum semerbak daripadanya. Adapun tukang pandai besi, boleh jadi bajumu terbakar karenanya, atau kamu mendapatkan bau busuk daripadanya." (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Maka dari itu marilah kita perhatikan siapakah yang layak kita jadikan sahabat.
Allahu'alam bishowab
Via
Nafsiah
Posting Komentar