Opini
Cara Belajar, Mudah Ingat Susah Lupa
Oleh: Sahrul Basri
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Apakah sahabat sedang mengalami hal yang sama seperti yang penulis alami? Sudah membaca, mendengar, dan melihat materi suatu bidang ilmu tetapi ketika ingin menyampaikannya kepada orang lain justru suka lupa. Nah, ini menjadi sebuah masalah bukan?
Lantas, bagaimana caranya belajar agar mudah mengingat susah melupakannya? Ternyata rahasianya adalah dengan menulis. Selain membaca, melihat dan mendengarkan ternyata menulis juga menjadi hal yang penting dalam belajar.
Ini yang di sampaikan dalam sebuah nasihat-nasihat dari seorang cendikiawan muslim yakni Ustadz Ismail Yusanto. Menurut beliau, "Bahwa menulis itu adalah sesuatu yang amat penting yang berkaitannya dengan ilmu. Kita teringat apa yang dikatakan Sayidina Ali bin Abi Thalib, "Ikatlah ilmu dengan tulisan agar ia tidak menguap di telan zaman." Katanya lagi, "Ilmu itu buruan dan tulisan itu pengikatnya, maka ikatlah buruan itu dengan tali yang kuat."
"Dan siapa yang menulis akan berani berkata-kata karena dia akan mengatakan apa yang dia tulis."
Artinya dengan menulis akan membimbing kata-kata kita. Karena itulah diantara berbicara, menulis dan membaca itu bagai tiga sisi. Pertama, orang yang menulis membutuhkan membaca. Kedua, dengan menulis seseorang akan bisa berkata-kata. Ketiga, dengan menulis seseorang akan bisa menyampaikan informasi dengan efektif karena informasinya itu tertulis.
Sebagai contoh, jika seseorang akan menyebutkan angka, maka dia bisa menyebutkan angkanya dengan persis, Begitupun, jika seseorang akan menyebutkan nama, maka ia akan menyebutkan namanya dengan akurat, begitu pula dengan informasi yang lain-lainnya. Semua persis dengan apa yang ia tulis.
"Dan dengan menulis maka apa yang kita tulis akan dibaca suatu hari nanti, itu artinya akan membantu orang-orang di masa depan untuk memahami apa yang terjadi dimasa sekarang ini."
"Menulis itu akan membantu ingatan kita, dan orang yang biasa menulis, pada umumnya ingatannya lebih tajam dari orang yang tidak pernah menulis. Hal ini dikarenakan yang dia ingat atau yang dia tulis akan cenderung mudah diingat atau dia akan mengingat apa yang dia tulis."
Begitulah sahabat beberapa nasihat dari Ustadz Ismail Yusanto mengenai pentingnya menulis.
Nah ini juga bisa menjadi cara agar belajar mudah diingat dan susah lupa. Kesimpulannya selain membaca, mendengarkan maka perlu juga untuk menulis.
Bagaimana cara untuk menuliskannya? Yakni, dengan menuangkan ide gagasan atau ilmu tersebut ke dalam sebuah tulisan yang utuh, dengan niat juga untuk menyampaikannya kepada orang lain, maka ini juga bisa disebut dakwah dengan tulisan.
Sebagai cendikiawan Muslim, nasihat Ustaz Ismail Yusanto yang sering kita dengar, "Jika kita bicara tentang dakwah maka alat dakwah hanya ada dua, jika tidak dengan lisan satunya lagi dengan tulisan. Akan sangat bagus jika kita menguasai dua-duanya. Lisannya tajam tulisannya luar biasa. Lisannya tajam setajam tulisannya, tulisannya tajam setajam lisannya. Tetapi jika kita tidak bisa dua-duanya, jangan tidak dua-duanya, jika tidak bisa dua-duanya, jangan tidak dua-duanya. Artinya setidaknya kita punya satu dari dua kemampuan itu kalau tidak lisan ya tulisan."
Bagaimana sahabat,apakah semakin semangat untuk menulis? Penulis pun semakin bersemangat dan penuh perasaan untuk bisa menulis sebagai cara belajar sekaligus sebagai wasilah dakwah lewat tulisan.
Nasehat-nasehat dari Ustaz Ismail Yusanto inilah yang akan menjadi ruh bagi penulis dalam membuat sebuah tulisan untuk dakwah. Mudah-mudahan juga untuk sahabat sekalian.
Tulisan ini juga yang akan penulis ingat bila malas menghampiri, dengan semangat yang luar biasa ini penulis akan terus menulis, sebagai cara belajar dan berdakwah. Lalu mengembangkan tulisan yang terkait dengan bidang ilmu yang penulis tekuni yakni sistem ekonomi. Insya Allah, semoga Allah mudahkan.
Via
Opini
Posting Komentar