Straight News
Ekonomi dalam sistem Kapitalisme
Oleh: Guntoro
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Sistem ekonomi kapitalisme adalah sistem ekonomi yang banyak dianut oleh mayoritas negara-negara di dunia saat ini, termasuk negara dengan mayoritas penduduk muslim.
Pertumbuhan ekonomi, kemajuan di berbagai bidang termasuk sains dan teknologi, yang telah memberikan dampak yang menguntungkan bagi banyak orang dianggap berhasil karena menganut sistem ini.
Padahal faktanya sistem kapitalisme memiliki dampak negatif yang sangat luar biasa. Berbagai kerusakan yang disebabkan oleh sistem ini terjadi di berbagai bidang dan menyasar berbagai kalangan masyarakat. Kerusakan sistem ini sangat dirasakan juga oleh individu dan keluarga. Ketimpangan ekonomi yang sangat mencolok, rusaknya tatanan pergaulan di masyarakat, dan ketidakstabilan ekonomi merupakan indikasi lain yang dapat kita rasakan.
Negara-negara penganut sistem kapitalisme juga sangat rentan terhadap krisis. Beberapa faktor yang memperkuat ketidakstabilan ini meliputi sistem keuangan yang ribawi, penggunaan mata uang kertas (fiat money), adanya pasar komoditas berjangka yang memungkinkan perilaku spekulatif dari para pemilik modal. Perilaku tersebut bisa menyebabkan ketidakstabilan yang merugikan masyarakat secara luas. Salah satu contohnya adalah merosotnya nilai tukar rupiah, yang berdampak langsung pada tingkat kesejahteraan rumah tangga karena negara masih bergantung pada impor pangan.
Fakta Pertumbuhan Ekonomi Pada 2023
Pada tahun 2023 yang lalu, menurut data Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2023 tetap tumbuh kuat sebesar 4,94%, walaupun sedikit melambat dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 5,17%. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 tetap pada kisaran 4,5-5,3%. Sementara itu, konsumsi Pemerintah tumbuh negatif 3,76% disebabkan terutama oleh belanja pegawai yang mengalami pergeseran sehubungan penyaluran gaji ke-13 ke triwulan II.
Namun, fakta yang terjadi di masyarakat pertumbuhan ekonomi tersebut hanya dirasakan oleh segelintir masyarakat, terutama para pengusaha. Bahkan justru terjadi anomali dari fakta pertumbuhan yang dirilis BPS. Pada tahun 2023 justru terjadi PHK di beberapa perusahaan yang tentu saja menambah angka pengangguran di Indonesia yang mengakibatkan semakin sulit bagi masyarakat terutama kaum buruh. BPS mencatat sampai bulan November 2023 angka pengangguran mencapai 7,86 juta. Tentu saja jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan terjadinya PHK di beberapa perusahaan. Salah satunya yang terjadi di perusahaan yang memproduksi ban yaitu PT. Hung-A Indonesia Cikarang yang mengakibatkan sekitar 1500 karyawan dirumahkan.
Ini adalah segelintir fakta miris akibat dianutnya sistem kapitalisme di negari ini.
Sistem ini hanya menguntungkan para pemilik modal yang notabene berjumlah sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk di negeri ini. Sehingga kesejahteraan dan kemakmuran tidak dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Tentu saja hal semacam ini tidak akan terjadi jika Islam diterapkan secara total, termasuk dalam tatanan ekonomi.
Wallahu'alam
Via
Straight News
Posting Komentar