Opini
Hilangnya Naluri Keibuan, Target Sasaran Kejahatan
Oleh : Ratna Sari, S.E.
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Miris. Akhir-akhir ini terungkap beberapa kasus terkait dengan perdagangan bayi yang terjadi di Jakarta Barat. Pasalnya ,walaupun ada 5 bayi yang diamankan saat ini, masih banyak kasus serupa yang belum tercium oleh aparat berwenang. (Republika.co.id)
Hal ini menambah rentetan panjang kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang terjadi di Indonesia.
Kasus yang terjadi saat ini, perdagangan bayi yang dilakukan oleh sindikat atau oknum yang mengincar para ibu yang notabene berlatarbelakang kurang mampu. Di tengah kesulitan hidup saat ini, para ibu ini di iming-imingi dengan sejumlah uang untuk biaya persalinan dan lainnya. Tidak bisa kita pungkiri, saat ini krisis ekonomi sedang melanda masyarakat Indonesia. Para sindikat ini seperti memberikan angin segar bagi para ibu yang kurang mampu, bahkan bayi yang diperdagangkan ini sudah dipesan sejak dalam kandungan.
Alhasil, para ibu yang notabene kurang mampu tergiur tanpa memikirkan kembali bagaimana bayi yang diperdagangkan tersebut, yang seharusnya dirawat, dididik dan dibesarkan oleh sang ibu, yang di mana aktivitas tersebut merupakan ladang pahala dan fitrahnya seorang ibu, seolah-olah sudah hilanglah naluri keibuan ketika dihadapkan dengan kondisi ekonomi saat ini. Bahkan lebih memilih dijual untuk mendapat keuntungan. Naudzubillaahi min dzaalik
Selain itu, kondisi ini juga merupakan buah dari penerapan sistem kehidupan yang batil, yakni sekularisme dan penerapan sistem ekonomi kapitalisme yang merusak kehidupan. Sehingga masyarakat disibukkan untuk meraup keuntungan dan manfaat sebanyak-banyaknya, seolah berlomba-lomba dan menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungan atau bahkan hanya untuk sekadar bisa bertahan hidup karena negara tidak menjamin kesejahteraan bagi setiap orang.
Berbeda dengan naungan sistem Islam. Islam menjadikan negara wajib mewujudkan kesejahteraan individu per individu. Selain itu, sistem ekonomi Islam memiliki berbagai mekanisme untuk menjamin kehidupan yang sejahtera.
Islam juga memiliki sistem pendidikan yang bertujuan dan berhasil mencetak individu yang beriman dan bertakwa, sabar dalam menghadapi segala ujian, senantiasa menjauhi kejahatan dan saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Serta Islam juga memiliki sistem sanksi yang tegas dan menimbulkan efek jera sehingga mampu mencegah orang untuk melakukan kejahatan.
Hanya dalam sistem Islam, para Ibu bisa fokus menjadi ibu seutuhnya yang mampu mencetak, mendidik, dan membina generasi penerus yang cemerlang. Karena sesungguhnya hanya Islam lah yang mampu memuliakan dan mengembalikan naluri dan peran ibu sebagai ummu warabbatul bait.
Wallahu' alam bishawab
Via
Opini
Posting Komentar