Opini
Membuka Sumbatan Ide Menulis
Oleh: Maman El Hakiem
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Ide itu bukan segalanya. Kadang sudah punya ide untuk menulis, namun sulit untuk mengembangkannya. Percayalah kesulitan itu hanya ada pada pikiranmu saja, tidak pada kenyataannya. Bagi sebagian orang, menulis artikel atau opini sering kali dianggap beban yang berat. Ibaratnya seperti disuruh membuat candi dalam waktu semalam.
Masih ada yang beranggapan, bahwa aktivitas menulis itu membutuhkan skill setengah dewa, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa. Lebih parah lagi jika menyangka bakat menulis itu ada sejak lahir. Padahal, tidak ada ceritanya bayi lahir langsung bisa menulis.
Tentu saja, ini hanya sekadar ungkapan setengah bercanda karena faktanya banyak orang yang berhasil jadi penulis justru bukan berasal dari keluarga penulis atau lulusan kuliahan jurnalistik. Jika mencermati proses kreatif seorang penulis, kenyataannya orang bisa menulis artikel atau opini karena adanya pembiasaan belajar yang dilakukan terus menerus. Ketekunan dan kesabaran yang menjadikan seorang penulis bisa menghasilkan karya tulis yang berkualitas.
Tentu, untuk menghasilkan karya yang berkualitas dibutuhkan proses kreatif yang tidak bersifat instan. Ada beberapa persoalan yang dapat menghalangi proses kreatif ini, dan untuk mengatasinya memerlukan kesabaran dan strategi yang tepat.
Kendala Menulis Opini
Setidaknya ada lima kendala umum yang dihadapi orang yang sulit untuk menulis artikel atau opini, meskipun semangatnya sudah begitu menggebu untuk menulis.
Pertama, kurangnya inspirasi. Hal ini sering menjadi kendala utama bagi para penulis pemula atau siapa saja yang ingin mencoba untuk bisa menulis artikel atau opini. Kesulitan untuk menemukan ide yang menarik dan sesuai dengan minat pribadi dapat menghambat proses penulisan, sehingga ia mudah menyerah.
Kedua, takut gagal menulis. Perasaan takut gagal di awal yang kadang membuat seseorang tidak pernah mau untuk mencoba menulis. Rasa takut akan kritik atau penilaian negatif dapat menghambat seseorang untuk mengekspresikan pendapatnya dengan bebas. Hal ini dapat menghentikan proses kreatif seseorang untuk berani menuangkan ide menulis.
Ketiga, kesulitan menyusun struktur kalimat. Beberapa orang mungkin kesulitan menyusun struktur tulisan yang baik, sehingga ide-ide mereka cenderung bercampur aduk dan sulit dipahami. Tulisan terlihat kacau balau, dan tidak enak untuk dibaca karena kata-katanya tidak mengalir.
Keempat, tidak bisa mengunci waktu. Kesibukan dalam kehidupan sehari-hari sering kali membuat orang kesulitan menemukan waktu yang cukup untuk duduk dan menulis dengan penuh konsentrasi. Waktu yang dialokasikan untuk menulis biasanya sisa waktu dari aktivitas lainnya.
Kelima, kurang percaya diri. Rendahnya tingkat percaya diri dalam kemampuan menulis juga dapat menjadi kendala besar, membuat seseorang enggan untuk berbagi pemikiran atau pengalaman mereka.
Solusi Melancarkan Ide Menulis
Solusinya, pertama-tama, adalah mencari inspirasi dari berbagai sumber seperti membaca buku, mengikuti berita, atau berdiskusi dengan orang lain. Selanjutnya, mengatasi ketakutan terhadap penilaian dengan menyadari bahwa setiap tulisan memiliki nilai unik dan dapat menjadi peluang untuk belajar.
Untuk mengatasi kesulitan menyusun struktur tulisan, penting untuk merencanakan dengan baik sebelum mulai menulis. Membuat kerangka atau outline dapat membantu mengorganisir ide dengan lebih terstruktur.
Ada pun mengenai kurangnya waktu, pentingnya menciptakan jadwal tetap untuk menulis dan memberikan prioritas pada kegiatan ini dapat membantu mengatasi hambatan tersebut.
Terakhir, untuk meningkatkan percaya diri, penting untuk mengenali kekuatan dan kemampuan pribadi. Melakukan latihan menulis secara teratur juga dapat membantu memperbaiki keterampilan menulis. Dengan menghadapi kendala ini dengan tekad dan strategi yang tepat, setiap orang dapat mengatasi kesulitan dan menemukan kepuasan dalam mengekspresikan ide mereka melalui tulisan.
Ingatlah selalu pepatah dalam bahasa Arab yang berbunyi:
Ù…َÙ†ْ جَدَّ Ùˆَجَدَ.
Man Jadda Wa Jadda,
"Siapa yang bersungguh-sungguh, ia akan mendapatkan hasil yang maksimal."
Wallahu'alam bish Shawwab.
Via
Opini
Posting Komentar