Opini
Menyuarakan Keadilan Melalui Tulisan
Oleh: Yasirli Amri
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Keadilan adalah salah satu pilar utama masyarakat yang harus terealisasi dengan baik. Sayangnya, seringkali kata keadilan menjadi retorika kosong di banyak sudut dunia, terabaikan oleh kepentingan politik, ekonomi, dan sosial.
Dalam upaya untuk membawa perubahan yang lebih baik, tulisan menjadi senjata yang sangat ampuh. Melalui opini yang tajam, tulisan mampu menggugah kesadaran publik, mempengaruhi pembuat kebijakan, dan membentuk opini umum di tengah masyarakat tentang keadilan serta memberikan pemahaman Islam yang utuh dan menyeluruh pada masyarakat terkait solusi problematika umat saat ini.
Namun, memilih jalur tulisan sebagai bentuk perjuangan keadilan bukanlah tanpa risiko. Banyak penulis, wartawan, dan aktivis yang menghadapi intimidasi, penyensoran, bahkan ancaman nyata atas karya-karya mereka yang mengkritisi penguasa atau struktur kekuasaan yang korup. Meskipun demikian, semangat untuk menyuarakan keadilan melalui tulisan terus membara, karena keyakinan bahwa tulisan memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan yang positif dan menggugah dalam masyarakat.
Di era informasi saat ini, tulisan memiliki kemampuan untuk menjangkau ribuan bahkan jutaan khalayak. Melalui platform online seperti blog, media sosial, dan situs berita daring, tulisan dapat dengan sangat cepat menyebar (viral) dan memengaruhi opini publik di seluruh dunia. Dengan demikian, setiap kata yang tertuang dalam sebuah tulisan memiliki potensi untuk menjadi pemicu perubahan sosial yang signifikan. Para penulis dan jurnalis yang gigih dalam menyoroti ketidakadilan melalui tulisan mereka memiliki peran yang sangat berarti dalam membentuk kesadaran kolektif dan memobilisasi tindakan konkret menuju perubahan yang hakiki.
Selain itu, tulisan juga memiliki kekuatan untuk mengabadikan kisah nyata yang menggugah hati dan memicu empati. Lewat kisah-kisah nyata tentang perjuangan dan keberanian, tulisan dapat menginspirasi individu-individu untuk berdiri teguh dalam memperjuangkan keadilan, meskipun dihadapkan pada rintangan yang berat. Dengan merangkai kata-kata indah, penulis dapat menciptakan ikatan emosional yang kuat antara pembaca dan tema yang disuarakan, sehingga menggerakkan hati untuk bertindak dan berpartisipasi dalam upaya mewujudkan perubahan yang diinginkan.
Dari sisi lain, tulisan sebagai sarana untuk menyuarakan keadilan tidak hanya merupakan sebuah hak, tetapi juga sebuah tanggung jawab. Penulis memiliki peran yang krusial di tengah masyarakat yang saat ini kebingungan mencari solusi praktis kehidupan mereka. Di mana solusi praktis permasalahan kehidupan hanya didapatkan dengan cara pandang Islam yang memberikan solusi utuh dan menyeluruh.
Oleh karena itu setiap penulis harus memerhatikan prinsip-prinsip jurnalistik, seperti akurasi, objektivitas, keberagaman perspektif, sesuai aturan hukum yang berlaku di wilayah tersebut dan yang paling utama adalah sesuai aturan syariat Islam.
Para penulis dapat bersama-sama membangun komunitas positif yang saling menguatkan dan saling mendukung serta terus berjuang membela kebenaran dan keadilan. Teringat pesan Kalamullah, yakni di dalam surat Al Ma'idah ayat 8 yang artinya adalah:
"Wahai orang-orang beriman jadilah orang-orang yang menegakkan (kebenaran) karena Allah, dan orang yang bersaksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali rasa bencimu terhadap sebuah kaum, akan membuat kamu berlaku tidak adil (padanya). Maka, berlaku adillah, karena (ketahuilah) berbuat adil itu merupakan hal yang lebih dekat kepada takwa. Dan (kalian) bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan."
Semoga kita, para penulis menjadi bagian orang-orang bertakwa disebabkan tulisan-tulisan kita yang membela kebenaran dan keadilan.
Aamiin ya Allah ya Rabb.
Via
Opini
Posting Komentar