Nafsiyah
Para Perusak Bumi Ada di Sekitar Kita?
Oleh: Ma'arif Amiruddin
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Jika Anda memiliki sebuah barang, tentu Anda tidak ingin barang tersebut dirusak oleh orang lain. Sebagaimana orang lain juga tidak mau barangnya dirusak oleh Anda.
Tetapi taukah teman-teman, ada orang yang merusak kepunyaan Allah (langit, bumi dan segala isinya) tanpa dia merasa telah merusaknya.
Siapakah dia? Yakni mereka yang bermaksiat, tidak patuh pada aturan Allah. Contohnya, pasangan muda-mudi yang pacaran, mereka merasa dunia milik mereka berdua, padahal sejatinya mereka berdua telah merusak bumi Allah.
Para pemakan riba, pegawai riba, pendukung riba dan sebagainya. Mereka merasa bahwa pekerjaan yang ia lakukan adalah terhormat, padahal sejatinya itu merusak, merusak sistem ekonomi masyarakat dan berujung pada merusak masyarakat.
Para koruptor yang menjarah uang rakyat, mereka merasa jumawa, berkuasa dan punya banyak uang. Mereka aman dari penangkapan, aman dari hukum dunia, untuk menutupi kejahatannya, mereka kemudian berbuat baik, membangun sekolah, panti asuhan dan menyumbangkan sebagian hartanya.
Padahal sejatinya, merekalah para perusak bumi Allah, perusak tatanan kehidupan manusia dan merusak moral bangsa.
Para pembuat hukum, yang katanya 'anggota dewan terhormat', seakan-akan mereka telah berjasa kepada rakyat, berbuat baik terhadap rakyat, mewakili aspirasi rakyat. Padahal nyatanya, mereka adalah para perusak rakyat, perusak bumi Allah, dengan kelancangannya membuat hukum dengan tidak merujuk kepada Allah.
Para pelaku maksiat itu, telah merasa berbuat baik, merasa melakukan perbaikan di muka bumi. Padahal mereka hanya 'merasa'.
Allah telah menegaskan dalam firman-Nya (QS. Al-Baqarah: 11-12), "Dan bila dikatakan kepada mereka:’Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi’. Mereka menjawab: ’Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan’. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar."
Abu Aliyah juga menegaskan: "Siapa saja yang bermaksiat kepada Allah di bumi maka ia telah merusak bumi. Ini karena memperbaiki langit dan bumi adalah dengan ketaatan."
Ketaatan kepada Allah menjadi kunci perbaikan bumi dan manusia, jika hari ini kita melihat banyak kerusakan pada bumi, seperti udara tercemar, sungai yang keruh, banjir, gempa bumi, gunung es meleleh dan lain sebagainya, itu disebabkan oleh ketidak taatan manusia.
Begitupula hari ini, kita menyaksikan kerusakan pada manusia, seperti LGBT, kriminalitas, kecurangan dan penindasan. Itu semua tidak lain karena ketidaktaatan pada Allah.
Mungkin ada yang bertanya, apa hubungannya kerusakan alam dan manusia dengan taat pada Allah? Tentu sangat berhubungan. Kita harus memahami bahwa Allah lah yang paling tahu tentang manusia dan bumi karena Allah yang menciptakannya, maka Allah lah yang paling tau bagaimana memperbaiki bumi dan manusia.
Di samping itu, aturan Allah tidak hanya mencakup ibadah individu, tapi juga mencakup tata kelola bumi beserta isinya.
Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari interaksi manusia dengan Allah, manusia dengan dirinya sendiri serta manusia dengan makhluk-makhluk lainnya.
Ketaatan manusia dengan aturan ini disebut sebagai ibadah. Perbuatan yang bernilai ibadah akan menghasilkan pahala, dan pahala inilah yang sangat dibutuhkan untuk meraih keselamatan hidup di dunia dan akhirat.
Islam adalah agama yang sempurna, mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Jika manusia menuruti aturan Islam dalam menjalani kehidupannya, maka secara tidak langsung, manusia telah melakukan perbaikan terhadap bumi Allah dan selamat dari aktivitas merusak bumi.
Wallahu'alam
Via
Nafsiyah
Posting Komentar