Opini
Pepeling dari Tatar Sunda
Oleh: Maman El Hakiem
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Syariat Islam, dalam substansinya, menyediakan kerangka berpikir, perilaku, dan etika yang dibutuhkan oleh manusia untuk mencapai kehidupan yang sebenarnya. Di sisi lain, budaya Sunda yang indah adalah representasi dari cinta, kasih, dan perhatian antar sesama yang diajarkan dan dipraktikkan oleh orang-orang Sunda dari generasi ke generasi.
Tiga konsep penting dalam budaya Sunda yang bisa kita ambil hikmahnya adalah Silih Asah (saling menasehati), Silih Asih (saling menyayangi), dan Silih Asuh (saling menjaga). Ini bukan hanya kata-kata, tetapi bentuk praktik yang nyata dalam kehidupan sehari-hari orang Sunda. Ini menandakan pentingnya hubungan antara manusia, baik dengan sesama maupun dengan Allah Swt..
Namun, untuk mempertahankan syariat Islam, kita harus menghubungkannya dengan "bahasa kaumnya" dengan cara yang lebih luas. Jika kita memahami syariat sebagai hukum atau aturan, namun tidak disampaikan dengan cara yang mudah dipahami, tentu akan mengalami kesulitan dalam interaksi dengan budaya lokal yang memiliki pandangan unik tentang cinta dan kasih sayang.
Mengintegrasikan nilai-nilai Islam dan Sunda, kita dapat menemukan cara untuk menerjemahkan cinta dan perhatian kepada orang lain ke dalam tindakan nyata dalam kehidupan kita sehari-hari.
Dengan menerapkan Silih Asah, Silih Asih, dan Silih Asuh dalam konteks Islam, kita bisa mengembangkan komunitas yang kuat dan harmonis di mana umat Islam saling mendukung, memelihara, dan menyayangi satu sama lain.
Di dalam Surah al-Mu'minun ayat 52, disebutkan bahwa manusia sesungguhnya adalah umat yang satu, dan ketakwaan menjadi pondasi terjalinnya persatuan.
وَاِنَّ هٰذِهٖٓ اُمَّتُكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّاَنَا۠ رَبُّكُمْ فَاتَّقُوْنِ
"Sungguh kamu ini adalah umat yang satu, dan Aku (Allah Swt.) adalah Tuhan kalian, maka bertakwalah kepada-Ku (Allah Swt.)."
Kini, mungkin akan lebih indah dari sebelumnya, saatnya bagi umat Islam untuk menjadi satu ummah (it is time to be one ummah), yaitu umat yang terikat dengan akidah dan pengamalan syariat Islam secara utuh dan menyeluruh.
Kita harus mengambil nilai-nilai yang diajarkan oleh syariat Islam dan memadukannya dengan nilai-nilai norma budaya yang baik, memastikan bahwa kita berada di jalur yang benar untuk mencapai kebahagiaan. Dan makna kebahagiaan sejati, tidak lain ketika hidup berada dalam keridaan Allah Swt., bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.
Wallahu'alam bish Shawwab
*Pepeling (petuah, nasihat)
Via
Opini
Posting Komentar