Opini
Perubahan itu Menyeluruh bukan Separuh
Oleh : Abu Ai
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Seperti yang kita ketahui bahwa tahun ini adalah momentum pesta demokrasi. Banyak mengumbar janji di sana sini. Termasuk janji akan adanya suatu perubahan.
Namun, perubahan yang terjadi ini hanyalah ilusi belaka. Bukannya mengantarkan pada kebaikan justru sebaliknya. Semakin mengantarkan rakyat dalam keterpurukan.
Berbeda halnya ketika kita melihat Rimuru Tempest dari Anime Tensura, ketika dia melakukan perubahan, dia melakukannya secara menyeluruh. Dia mengubah tradisi hukum rimba (siapa yang kuat dialah yang menang) menjadi sebuah negera yang dapat dikunjungi dengan aman oleh siapa saja.
Dia mengubah monster-monster yang menakutkan menjadi warga negara yang ramah. Bahkan dia membuat negaranya bukan hanya aman, tapi juga sangat kuat, sehingga siapa saja yang menyerang negara tersebut akan langsung dibabat habis oleh sistem keamanannya.
Untuk melakukan perubahan yang luar biasa tersebut, Rimuru melakukan perubahan secara menyeluruh, mengubah tatanan kehidupan warganya secara total, tidak hanya perilaku individunya namun juga struktur negaranya.
Dalam sebuah tatanan kehidupan, perlu adanya sebuah perubahan yang menyeluruh bukan yang separuh separuh. Perubahan yang dimaksudkan tersebut adalah perubahan kepada sistem Islam. Allah Swt. telah berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 208 supaya kita masuk kedalam Islam secara keseluruhan.
Hal ini menjelaskan bahwa perubahan bukanlah sekadar ganti pemimpin dan para jajarannya saja,. amun seluruh lapisan atas sampai bawah memerlukan sebuah perubahan ke arah yang lebih baik yakni Islam.
Islam Sebagai Ideologi
Islam bukanlah sebatas agama ritual semata. Akan tetapi Islam turun sebagai ideologi yaitu akidah yang memancarkan segenap aturan, tidak hanya mengatur urusan pribadi, tetapi Islam mengatur seluruh aspek kehidupan masyarakat mulai dari yang kecil sampai yang besar.
Mulai masuk kamar mandi hingga perihal memilih pemimpin Islam juga mengaturnya. Allah Swt. berfirman dalam QS. Al-Ma'idah ayat 51 yang artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin(mu); mereka satu sama lain saling melindungi. Barang siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
Saking pentingnya memilih pemimpin ini Allah juga mengaturnya. Lebih dari itu, Islam juga mengatur dalam urusan sanksi pidana.
Ada juga di dalam Surat Al Ma’idah ayat 38, Allah mengatur hukuman untuk para pencuri yakni dengan cara dipotong tangannya. Di ayat lain, lebih tepatnya dalam surat Al Baqarah ayat 178, Allah juga memberikan hukuman bagi para pembunuh yakni dengan cara diqisas yakni hukuman yang setimpal bagi para pembunuh.
Allah Swt. berfirman yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu (melaksanakan) qisas berkenaan dengan orang yang dibunuh…”
Inilah bukti bahwa perubahan kepada Islam tidak hanya berubah dari sisi individu saja, atau hanya sebatas mengganti pemimpin. Tetapi lebih dari itu perubahan yang diharapkan oleh umat yang merupakan janji Allah adalah perubahan sistem dari jahiliah kepada tegaknya syariat Islam dalam bingkai khil4f4h Islamiyyah.
Wallahu A'lam Bish Shawab
Via
Opini
Posting Komentar