Opini
Boikot Isr4el dan Ideologi Kapitalismenya, Demi Pembebasan P4lestin4
Oleh: Ummu Saibah
(Aktivis Muslimah Peduli Umat)
TanahRibathMedia.Com—Di negeri-negeri mayoritas muslim, konsumsi kurma pasti akan mengalami peningkatan selama bulan Ramadan. Apalagi di wilayah Asia Tenggara yang memang tidak menghasilkan kurma.
Ternyata hal ini sangat menguntungkan Isr4el, pasalnya Isr4el adalah salah satu pengekspor kurma terbesar di dunia. Tentu saja itu dihasilkan dari kebun-kebun warga P4lestin4 yang mereka ambil alih secara paksa.
Tetapi rupanya tahun ini mereka tidak beruntung, karena salah satu reaksi dunia terhadap genosida Isr4el atas P4lestin4 adalah dengan pemboikotan semua produk baik yang berasal dari Isr4el maupun yang mendukung Isr4el. Rupanya hal itu menyulut kekhawatiran mereka, sehingga mereka menghentikan iklan senilai USD 550.000, untuk mempromosikan kurma medjool yang sangat terkenal.
Walaupun mereka mengatasinya dengan licik, yaitu bekerja sama dengan para pembeli untuk mengubah label sehingga mengaburkan asal muasal kurma (kumparan.com 3-3-2024).
Kapitalisme, Ideologi Isr4el yang Wajib Diboikot
Ketika umat Islam kehilangan kepemimpinan dalam kancah perpolitikan dunia yaitu dengan runtuhnya khil4f4h Utsmaniyah pada tahun 1924, saat itulah umat Islam kehilangan kekuatan, bahkan tak berdaya ketika umat muslim di P4lestin4 di genosida oleh zionis Isr4el dan sekutunya.
Walaupun gencatan senjata sudah berkali-kali diperjuangkan melalui Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tapi tidak pernah berhasil karena selalu digagalkan oleh hak veto Amerika. Bahkan saat warga P4lestin4 kelaparan sementara bantuan dari penjuru dunia menumpuk di depan pintu perbatasan Rafah, umat Islam tidak mampu untuk menggeser pintu perbatasan tanpa ijin Isr4el.
Salah satu perjuangan yang masih dilakukan adalah memboikot produk yang berasal dari Israel dan juga produk yang mendukung genosida tersebut. Pemboikotan produk memang bukan solusi tuntas, hanya solusi yang bersifat sementara. Oleh karena itu perjuangan umat Islam seharusnya tidak berhenti di sini saja, tetapi melanjutkannya dengan memboikot ideologi mereka yaitu kapitalisme.
Karena yang mendasari tindakan mereka adalah pemikiran yang berlandaskan kapitalisme. Dasar pemikiran kapitalisme adalah memisahkan agama dari kehidupan, mereka menjadikan penjajahan sebagai alat untuk menyebarkan agama, memperluas wilayah dan mencari kekayaan.
Kapitalisme menerapkan ekonomi berbasis riba, oleh karena itu kemiskinan menjadi momok dalam sistem ini, karena harta hanya berputar di kalangan orang tertentu saja.
Biaya hidup, biaya pendidikan dan kesehatan juga mahal karena semua fasilitas umum maupun Sumber Daya Alam (SDA) yang seharusnya dikelola oleh negara untuk kepentingan rakyat, dimiliki dan dikelola secara legal oleh individu swasta atau korporasi.
Paham kapitalisme juga melahirkan pemikiran-pemikiran menyesatkan yang meracuni umat Islam, seperti nasionalisme yang memecah belah kaum muslim dalam negara terpisah. Feminisme yang meracuni pemikiran kaum wanita dengan ide kesetaraan gender. Hedonisme menciptakan pola hidup konsumtif, bermewah-mewah tidak lagi mempertimbangkan halal dan haram. Pluralisme paham yang menganggap semua agama sama, padahal sudah jelas Allah Swt hanya meridai satu agama saja yaitu Islam.
Individualisme menumbuhkan budaya tidak perduli sekitar, membuat generasi kita acuh dan menciptakan buruknya kontrol sosial. Islamofobia yang mendeskripsikan Islam sama dengan teroris dan masih banyak lagi.
Satu lagi yang tidak kalah penting adalah hukum yang diterapkan di dalam sistem kapitalisme adalah hukum ciptaan manusia.
Padahal sudah jelas bahwa manusia itu adalah makhluk yang terbatas dan lemah. Wajar saja bila hukum yang dihasilkan pun terkesan tidak memberi keadilan yang merata.
Telah nyata keburukan dari penerapan sistem kapitalisme terutama bagi umat Islam. Maka perlu dilakukan pemboikotan terhadap ideologi rusak ini.
Ideologi Islam Menyatukan Umat untuk Membebaskan P4lestin4
P4lestin4 pernah dibebaskan dari belenggu penjajahan oleh Daulah khil4f4h, yaitu negara yang berdasarkan akidah Islam dan menerapkan hukum-hukum Islam.
Pembebasan pertama dilakukan oleh Umar Bin Khattab ra. saat wilayah Palestina dijajah oleh Romawi tahun 16 Hijriah atau 637 Masehi dan yang kedua dilakukan oleh Salahuddin Al Ayubi pada tahun 583 Hijriah atau 1157 Masehi.
Itu adalah bukti nyata, bahwa pembebasan P4lestin4 hanya bisa dilakukan saat umat Islam bersatu dalam naungan Daulah khil4f4h.
Namun dewasa ini banyak umat Islam yang tidak mengetahui tentang Daulah Khil4f4h, bahkan membicarakannya bisa dianggap tabu, mempelajarinya dianggap radikal. Padahal ketiadaan Daulah khil4f4h membawa kesengsaraan bagi umat Islam di seluruh dunia.
Memperkenalkan dan mempelajari Daulah Khil4f4h sebagai satu-satunya institusi yang bisa menerapkan syariat Islam harus dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengawali perjuangan membebaskan P4lestin4. Karena ketika umat Islam khususnya tidak mengetahui tentang sistem Islam, maka mereka tidak memiliki pilihan selain tetap bertahan dalam sistem kapitalisme.
Menanamkan pemahaman yang benar tentang Islam, bahwa peraturan Islam tidak hanya sebatas pengaturan ibadah kepada sang pencipta saja, tetapi juga meliputi semua aspek kehidupan baik ekonomi, politik, pendidikan dan lain-lain, harus digencarkan agar masyarakat terutama umat Islam mengerti bahwa Islam tidak sebatas agama saja tetapi juga merupakan sistem untuk mengatur kehidupan.
Karena itulah yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. beliau menawarkan Islam dan kepemimpinan Islam kepada Bani Aus dan Khazraj sehingga terbentuklah negara di Madinah, yang menjadi Daulah pertama, lalu diteruskan dengan kekhilafahan berikutnya silih berganti hingga kurun waktu hampir 1400 tahun, yang membuka jalan tersebarnya Islam ke seluruh penjuru dunia dan memberikan perlindungan kepada umat Islam selama berabad-abad.
Persatuan umat Islam dalam satu kepemimpinan adalah sebuah kekuatan yang menjadi perisai bagi umat Islam dimanapun mereka terzalimi. Jangankan dalam jumlah banyak seperti yang terjadi di P4lestin4 saat ini, bahkan saat hanya seorang perempuan saja yang terzalimi maka negara khil4f4h akan mengirimkan pasukan untuk membelanya. Seperti yang pernah terjadi pada masa kepemimpinan Kholifah Al Mu' thasim Billah.
Begitulah pentingnya persatuan umat Islam di bawah satu kepemimpinan daulah. Yang akan mampu memberi perlindungan dan membebaskan umat Islam khususnya dari penjajahan di seluruh dunia.
Wallahu a'lam bishowab.
Via
Opini
Posting Komentar