Opini
Harga Pangan Naik Menjelang Ramadan, Sudah Tradisi!
Oleh: Sri Astutiani
(Sahabat Tanah Ribath Media)
Bukan hal yang mengherankan ketika menjelang Ramadan dan Lebaran harga seluruh sembako kian meningkat naik. Tentu ini sangat memberatkan bagi sebagian ibu rumah tangga, terutama mereka yang hidupnya pada taraf ekonomi menengah ke bawah, apalagi intensitas memasak warga di bulan puasa meningkat.
Kenaikan harga kebutuhan pokok seakan menjadi sebuah tradisi. Bukan hanya beras, sejumlah kebutuhan pokok lainnya juga ikut meroket naik. Seperti cabai merah kriting, bawang merah, ayam potong, dan sejumlah bahan pokok lainnya.
Kenaikan harga ini diakui para pedagang berimbas pada menurunnya omset penjualan di sejumlah pasar (CNN indonesia.com 04-03-2024).
Kenaikan bahan pangan ini terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Hal ini mengakibatkan para ibu rumah tangga harus pintar memutar otak untuk mengendalikan kebutuhan rumah tangga.
Kenaikan bahan pangan ini di prediksi masih akan berlanjut hingga sampai Idulftri tiba.
Kejadian ini terus berulang hingga seakan-akan terbentuk sebuah pola tahunan. Kira-kira apa saja faktor utama yg menyebabkan harga pahan pangan ini naik?
Faktor Penyebab
Banyak faktor penyebab terjadinya kenaikan bahan pangan yang terus berulang.
Pertama, harga naik karena permintaan meningkat. Memang pada saat Ramadan kita dianjurkan untuk berpuasa namun bukan berarti permintaan akan kebutuhan pokok akan menyusut, justru
pada bulan Ramadan kebutuhan
sembako akan makin banyak.
Kedua, adanya kartel bahan pokok. Kartel adalah gabungan beberapa produsen indipendent yang berusaha
untuk menguasai pasar dengan cara
memainkan harga dan menekan distribusi. Biasanya mereka akan
meraup hasil panen para petani dalam jumlah besar kemudian akan ditimbun dan akan disimpan sampai
persediaan di pasar akan menipis, lalu
menjualnya dengan harga yang sangat tinggi.
Ketiga, rantai distribusi yang panjang. Pada saat Bulan Ramadan diketahui
permintaan bahan-bahan pokok meningkat, pasokan pun biasanya
akan menipis untuk memenuhi kebutuhan di beberapa daerah antar
daerah akan bekerjasama untuk memenuhi satu dengan yang lainnya,
rantai distribusi inilah yang
menyebabkan sembako meningkat.
Keempat, faktor iklim. Kondisi yang tidak menentu seperti saat sekarang ini kadang membuat
para petani kewalahan, waktu panen mereka menjadi tidak jelas karena cuaca yang berubah-ubah,
akibatnya adalah kelangkaan bahan pokok pun terjadi, tentunya kelangkaan ini akan menyebabkan bahan pokok naik drastis.
Itulah fakta yang sebanarnya terjadi. Lalu apa sebenarnya yang menjadi
akar masalah dan bagaimana Islam
memandang hal ini?
Pengawasan distribusi sendiri sebenarnya hingga saat ini belum berjalan efektif, ini disebabkan kehadiran satgas pangan yang dinilai justru membuat ketidak efisienan pada rantai distribusi dan membuat inefisiensi distribusi beberapa komoditas malah mangkin membesar.
Masyarakat seolah-olah menjadi kelinci percobaan. Sebab, pemerintah membuat berbagai kebijakan yang kerap berubah-ubah, hingga klimaksnya pemerintah secara ideologis gagal atau menyerah pada mekanisme pasar.
Kegagalan pasar mengacu pada kondisi mekanisme pasar yang tidak bekerja sehingga menciptakan ketidak efisienan di pasar. Salah satu penyebab kegagalan pasar yakni adanya pasar monopoli dan oligopoli, kekuatan oligopoli memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga.
Dan bahkan anehnya pemerintah tidak bertindak tegas kepada para pedagang dan distributor yang sewenang-wenang menaikan harga bahan pangan di pasar.
Padahal dimasa pemerintahan Rasullullah beliau sangat memprioritaskan seluruh umatnya baik masalah pangan ataupun masalah yang lainnya. Dan bahkan Rasulullah mengancam keras kepada pemimpin yang tidak adil kepada masyarakatnya. Salah satunya sabda Rasulullah:
"Tidaklah seorang pemimpin kaum baik sedikit atau banyak, kemudian ia tidak adil kecuali Allah akan melemparkan wajahnya ke neraka." (HR Imam Ahmad).
Hadis di atas menjelaskan bahwa seorang pemimpin suatu kaum atau golongan yang jumlahnya sedikit atau banyak, jika tidak berbuat adil, akan di lemparkan ke dalam neraka.
Sebenarnya ada tiga langkah penting yang bisa di ambil oleh pemerintah untuk menekan harga kenaikan sembako ketika menjelang Ramadan tiba atau hari besar keagamaan.
Pertama, antisipasi sejak dini terhadap ketersediaan bahan pokok.
Kedua, pengawasan distribusi.
Tetapi karena pemerintah terlalu acuh terhadap permasalahan pangan, alhasil sudah kebobolan dulu baru pusing ambil tindakan.
Ketiga, adanya sanksi tegas bagi para pelaku kejahatan yang melakukan aksi curang, penimbunan barang, hingga perbuatan lainnya yang tidak dibenarkan dalam syariat Islam.
Oleh sebab itu, hanya dengan menerapkan syariat Islamlah solusi tuntas menyelesaikan semua problematika kehidupan.
Marilah kita mengkaji Islam secara kafah dan mendakwahkannya dalam kehidupan dan berkumpul dalam kelompok dakwah muslimah ideologis, agar menjadikan kita senantiasa pribadi yang agamis dan mampu menjadikan Islam sebagai acuan dan landasan bermasyarakat dan bernegara.
Wallahu 'alam bisshawab.
Via
Opini
Posting Komentar