Straight News
Islam adalah Ideologi dan Sistem dari Kehidupan
TanahRibathMedia.Com—Menjelaskan fungsi kekuasaan sesuai dengan ajaran Islam, Direktur Rumah Inspirasi Perubahan, Indra Fakhruddin mengatakan bahwa Islam adalah mabda atau Ideologi dan sistem dari kehidupan.
"Islam ini adalah mabda atau Ideologi dan sistem dari kehidupan, " Katanya dalam acara bedah kafah edisi 333: Mengembalikan Fungsi Kekuasaan Sesuai dengan Ajaran Islam, di Kanal YouTube Rumah Inspirasi Perubahan, Jumat (23-2-2024).
Ia menjelaskan bahwa menerapkan seluruh Syariah Islam secara kafah dalam semua aspek kehidupan itulah yang dipraktikkan oleh Baginda Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam selaku penguasa negara Islam di thMadinah.
"Dahulu beliau mengatur negara dan rakyat hanya dengan syariah Islam. Sedikitpun tidak mengambil aturan selain wahyu yang telah Allah Swt. turunkan kepada beliau," ujarnya.
kekuasaan beliau, imbuhnya, lalu dilanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidin dan juga para khalifah setelah mereka.Jelas para khalifah pun sepanjang sejarah kekhilafahan Islam selama tidak kurang dari 13 abad hanya menggunakan Syariah Islam dalam mengatur negara dan rakyat mereka.
Kemudian ia menerangkan bahwa setelah kekhilafahan terakhir runtuh, kaum muslimin tidak diatur dengan syariat Islam.
"Baru setelah Khil4f4h Islam terakhir Khil4f4h Utsmaniyah diruntuhkan oleh Inggris melalui agennya Mustafa Kemal Ataturk pada tanggal 3 Maret 1924, maka kaum muslimin tidak diatur oleh syariat Islam kecuali dalam urusan ibadah dan juga sedikit muamalah. Sebagian besar aspek kehidupan mereka diatur oleh aturan sekuler yang bersumber dari Kafir Barat, termasuk juga di negeri tercinta ini," jelasnya.
Sekarang ini, menurutnya, Islam dan kekuasaan dipisahkan. Negara memberlakukan ideologi kapitalis sekuler tidak memberlakukan syariat Islam maka akibatnya penguasa bukan hanya gagal mencegah berbagai kezaliman yang menimpa rakyat.
Namun, ia menyayangkan,selama negara ini berdiri sejak kemerdekaan, bangsa ini malah memilih sekuler yakni ide yang memisahkan agama atau Islam dari kekuasaan. Meski perpenduduk mayoritas muslim Islam tidak dipilih untuk berdampingan dengan kekuasaan.
"Islam selalu dijauhkan dari yang namanya kekuasaan. Bahkan isu Islam dan syariah yang sering disampaikan oleh para gerakan Islam ideologis justru acab sekali absen dalam setiap momentum pergantian kekuasaan seperti saat Pilpres atau pemilu yang sekarang ini sedang kita gaung-gaungkan dan menjadi opini publik," sayangnya.
"Tidak ada dari calek ataupun paslon dari capres ataupun cawapres itu yang membawa isu Islam ataupun Syariah Islam, enggak ada. Masing-masing hanya terpesona oleh jejak rekam secara individual semata. Padahal ketika yang dipilih itu adalah yang dipikirkan seharusnya adalah pengelolaan negara," pungkasnya. []Azzaky Ali.
Via
Straight News
Posting Komentar