SP
Menyingkap Realitas Kemiskinan
TanahRibathMedia.Com—Permasalahan kemiskinan bukanlah hal baru, namun masih menjadi sorotan utama yang menuntut perhatian serius dari semua pihak. Melalui surat pembaca ini, penulis berharap dapat membangkitkan kesadaran bersama tentang masalah ini, serta mencari solusi yang sesuai dengan nilai-nilai keadilan dengan tolok ukur syariat Islam.
Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, Jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 26,36 juta orang, artinya secara umum bahwa jumlah kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi, terutama di daerah-daerah pedalaman dan perkotaan yang kurang berkembang. Jutaan warga Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan, menghadapi tantangan dalam mahalnya biaya pendidikan, kesehatan, hingga pengangguran yang makin hari makin meningkat. Hal ini tentu mengejutkan, mengingat potensi sumber daya alam di negeri ini sangatlah melimpah.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang terjaga di kisaran 5% berhasil menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Adapun pemerintah menargetkan bisa menekan angka kemiskinan ekstrem hingga mendekati 0% tahun ini (Detik.com 7-3-2024).
Namun nyatanya, fakta di lapangan tak seindah data yang tersaji. Rakyat Indonesia masih dalam bayang-bayang kemiskinan.
Adapun sejumlah faktor menjadi penyebab mendasar kemiskinan ini. Pertama, ketidaksetaraan distribusi sumber daya ekonomi yang cenderung merugikan golongan masyarakat tertentu. Kedua, kurangnya peluang pendidikan dan pelatihan bagi mereka yang kurang beruntung. Ketiga, kurangnya infrastruktur dan fasilitas publik di daerah-daerah terpencil, yang membuat sulitnya akses terhadap layanan dasar.
Sebagai umat Islam, kita diberikan panduan dalam Al-Qur'an dan hadis untuk mengatasi masalah kemiskinan. Misalnya zakat, sebagai salah satu pilar Islam, merupakan solusi terbaik untuk mengurangi kesenjangan sosial. Zakat menjadikan harta yang dimiliki oleh golongan berkecukupan dapat disalurkan kepada yang membutuhkan. Selain itu, pemberdayaan ekonomi lokal, pendidikan yang merata, dan perluasan lapangan kerja juga harus menjadi fokus utama.
Dalam menghadapi tantangan kemiskinan, khususnya di Indonesia, kita perlu bersatu sebagai masyarakat yang peduli. Dengan menerapkan nilai-nilai Islam, seperti zakat dan keadilan sosial yang berlandaskan syariat Islam, sehingga qkita dapat membantu mengentaskan kemiskinan. Pemerintah, masyarakat, dan lembaga-lembaga amil zakat perlu berkolaborasi untuk menciptakan perubahan positif yang signifikan. Dengan demikian, kita dapat melangkah menuju masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
Nor Ajizah
Siswi SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan
Via
SP
Posting Komentar