Tsaqafah
Ngopi dan Peradaban
Oleh: Mak Wok
(Sahabat Tanah Ribath Media)
TanahRibathMedia.Com—Tulisan ini di buat saat saya ngopi sambil menunggu anak-anak bermain di taman bermain. Berselancar sebentar menilik sejarah kopi.
Ternyata kedai kopi pertama di dunia itu ada di Istanbul sejak tahun 1475 M.
Ini kurang lebih 200 tahun sebelum kedai kopi pertama berdiri di Benua Eropa.
Saya langsung teringat tahun 1453 M, penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad Al Fatih, yang sekarang dikenal dengan nama Istanbul. Berarti kedai kopi pertama di dunia berdiri 23 tahun setelah futuhat (penaklukan).
Salat sunnah futuhat, merupakan salat yang sudah sangat lama tidak pernah bisa khalifah dan umat Islam tegakkan lagi.
Semoga tetap terjaga kerinduan dalam relung hati umat, agar berkesempatan melakukan salat sunnah futuhat, apalagi setelah me- futuhat Mota Roma nantinya.
Roma itu pasti ditaklukkan, karena terucap lewat lisan Rasulullah yang tidak mungkin berbohong.
Jika bisyarah (kabar gembira) yang keluar dari lisan Rasulullah terkait penaklukan kota Heraklius (Konstantinopel), terbukti setelah +- 800 tahun, mungkin pembuktian futuhat Kota Roma tidak akan memakan waktu lama lagi dari sekarang, bukan? Wallahuallam.
Kembali ke kopi, sejarahnya juga dimulai dari peradaban Islam, yaitu ketika kepemimpinan Islam menguasai Afrika Timur, tepatnya di Ethiopia.
Konon katanya, kurang lebih tahun 1000 M yang lalu, ada kaum sufi yang melihat kambing yang memakan biji-bijian dan kambing tetap terjaga ketika malam tiba.
Kemudian mereka meminum air rebusan biji (kahwah) tersebut, dan mereka bisa terjaga malamnya untuk mengkaji kitab dan berzikir.
Entahlah, agak sulit dibuktikan cerita semisal ini. Namun yang jelas bahwa Ethiopia saat kopi ditemukan berada di bawah kepemimpinan Islam. Dengan kata lain, peradaban Islam sedang tegak ditengah-tengah mereka.
Tidak dimungkiri, bahwa kepemimpinan Islam, meninggalkan jejak-jejak peradaban yang tinggi. Dan memberikan sumbangsih yang tidak ternilai bagi peradaban dunia.
Tidak hanya kedai kopi pertama di dunia, bahkan kampus pertama di dunia juga lahir dari peradaban emas Islam.
Bagi yang pernah wisuda, tentu pernah memakai topi datar berwarna hitam.
Topi datar itu, dulunya untuk meletakkan Al-Quran di atasnya. Bahkan pakaian jubah hitamnya, merupakan pakaian kehormatan yang juga banyak dipakai oleh khatib dan Imam masjid sampai sekarang.
Belum lagi ilmuan besar penemu yang menjadi tonggak peradaban dunia. Bapak optik dunia, penemu angka nol, bapak kedokteran dunia, perumus algoritma, manusia pertama yang praktek terbang meniru burung dengan alat rancangannya yang mengudara +- 10 menit dan banyak lagi yang lainnya.
Jadi, sejarah peradaban Islam itu tinggi dan terbukti pernah jadi mercusuar peradaban dunia. Abad pertengahan ada dua kota metropolis yang paling megah di masanya, yaitu Baghdad dan Cordova. Bahkan anak raja dan bangsawan di Eropa, menuntut ilmu di kedua kota itu. Saat Baghdad di hancurkan tartar dari Mongolia, disinyalir ada 2 juta buku yang dihanyutkan ke sungai, sampai-sampai airnya menghitam karena tintanya.
Peradaban emas yang tinggi itu tercapai ketika Islam diterapkan secara kafah (totalitas) di tengah-tengah umat.
Islam mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, diri sendiri dan sesamanya.
Islam itu tinggi, tidak ada yang lebih tinggi darinya. Umat akan mulia jika mengambil Islam secara menyeluruh, dan umat akan terhina dan sengsara jika hanya mengambil sebagian kecil saja dari ajaran Islam.
Semoga senantiasa terpatri dalam relung hati terdalam umat, kerinduan untuk membai'at khalifah. Khalifah lah yang akan menjaga syariat tetap tegak secara totalitas dan akan memimpin tentara umat untuk membebaskan Palestina, seperti yang pernah dilakukan oleh khalifah Umar Bin Khatab Radhiallahuanhu dan Salahuddin Al Ayyubi Rahimahullah.
Khalifah yang akan memimpin peradaban emas Islam untuk kali kedua.
Jika seorang Abu Ubaidah sudah membuat umat bersuka cita mendengar pidato heroiknya, apatah lagi ketika umat mendengar pidato khalifah yang akan memimpin umat membebaskan Palestina, Khasmir, Uighur dan lainnya.
Bahkan akan berkelanjutan sampai me- futuhat Kota Roma, nah kemuliaan itu jatah kita atau anak keturunan kita.
Lahaulawalakuataillabillah.
_____________________
Batam, #285/100324
IG @makwock
t.me/McWok
fb.me/nowrohis
#NgopidanPeradaban #MakWok #Surau_2.0 #BengkelPemikiran
Via
Tsaqafah
Posting Komentar